Pembunuhan Mahasiswa UI

BREAKING NEWS, Mahasiswa UI Bunuh Juniornya Lantaran Rugi Crypto dan Pinjol 80 Juta

Polres Metro Depok ungkap kasus pembunuhan mahasiswa UI, pelaku rugi Rp 80 Juta Investasi Crypto.

|
Penulis: Hironimus Rama | Editor: dodi hasanuddin
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
AAB (23), tersangka pembunuh Mahasiswa FIB UI ditangkap Polres Metro Depok. Pelaku juag seorang mahasiswa UI. Motif kejahatan diuga karena pelaku kalah main kripto Rp 80 juta, dan masih punya utang. 

"Akhirnya dia pulang ke kosnya dan berkeliaran seperti biasa," imbuhnya.

Baca juga: Mahasiswa UI Dibunuh Seniornya, Tetangga Sering Dengan Suara Ketawa Berdua dari Kamar Korban

Sementara itu, orangtua korban tidak bisa menghubungi HP anaknya sejak Rabu (2/8/2023) malam.

"Orang tua korban lalu menghubungi paman korban yang ada di Cempaka Putih supaya mengecek ke kosan. Saat dicek ternyata kosan terkunci, lalu paman meminta pada penjaga kos untuk dibukakan," jelas Nirwan.

Setelah kamar dibuka, paman korban melihat kamar berantakan. Lalu dia melihat ada bungkusan di kolong tempat tidur. Saat ditarik ternyata kaki manusia.

"Paman korban kaget lalu lari keluar langsung lapor ke Polsek Beji. Polsek melanjutkan laporan ke piket Reskrim Polres Metro Depok," ucapnya. 

 

AAB Bunuh Sesama Mahasiswa UI karena Pinjol dan Rugi Crypto Rp 80 Juta

Duduk perkara kasus pembunuhan mahasiswa UI oleh seniornya sendiri.

Korban:

Muhammad Naufal Zidan (19 tahun), mahasiswa semester 3 jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya (FEB) Universitas Indonesia.

Pelaku:
Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23), sang senior Zidan. Pelaku juga mahasiswa Jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya UI.

Waktu Kejadian:
Pembunuhan Rabu (2/8/2023) sekitar pukul 18.00 WIB.
Kasus terungkap Jumat (4/8/2023), sekitar pukul 10.00 WIB. Jasad MNZ ditemukan terbungkus plastik hitam dan disimpan di kolong kasur di kamar kosnya.

Lokasi kejadian:
Kamar 102 Rumah Kos Apik Zire di Jalan Palakali, Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jawa Barat.

Motif:
Pelaku Altafasalya Ardnika Basya diduga cemburu atas sukses studi Muhammad Naufal Zidan. Altafasalya diduga terlilit utang pinjaman online (pinjol), dan merugi invetasi berisiko tinggi crypto.

Pelaku membunuh Zidan dan mengambil barang-barang berupa laptop dan HP korban untuk membayar utang dan uang kos.

Wakil Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan mengatakan, Altafasalya Ardnika Basya mengaku memiliki utang untuk menutupi kekalahannya bermain crypto. Tersangka mengaku rugi hingga mencapai Rp 80 juta.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved