Berita Jakarta

Delapan Bulan Hilang, Polisi Bentuk Tim Gabungan Cari Alvaro Kiano Nugroho

Bocah berusia enam tahun, Alvaro Kiano Nugroho, hilang di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, sejak 6 Maret 2025 lalu.

Penulis: Ramadhan LQ | Editor: Hironimus Rama
Warta Kota
Ilustrasi penculikan 

Seala mengungkapkan pihaknya telah memeriksa tujuh orang saksi serta mengecek CCTV di sekitar lokasi. 

Namun rekaman CCTV tidak dapat dimanfaatkan karena sistem penyimpanan otomatis menghapus rekaman setelah satu hari.

“Pada saat Pak Tugimin membuat laporan pada pukul 8 malam, (rekaman) CCTV itu sudah hilang. Rekamannya sudah hilang karena sifatnya satu hari di DVR itu," katanya.

Setiap informasi yang masuk, kata Seala, langsung ditindaklanjuti. 

Polisi telah melakukan penelusuran hingga ke Pandeglang, Banten, serta Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. 

Koordinasi juga dilakukan dengan ayah Alvaro yang berada di Lapas Cipinang dan keluarga di Batam.

“Setiap hari pun kami selalu memberikan imbauan melalui media sosial tentang informasi hilangnya Alvaro,” ujarnya.

Sementara sang kakek, Tugimin, mengaku telah berupaya mencari keberadaan Alvaro ke berbagai lokasi. Namun hasilnya nihil.

“Kalau dihitung dari tanggal 6 Maret sampai sekarang itu sudah 9 bulanan. Untuk saat ini belum ada perkembangan yang menunjukkan di mana Alvaro berada,” ujar Tugimin, Selasa (11/11/2025).

Ia mengatakan telah menyusuri berbagai tempat, termasuk masjid di sekitar lokasi hilangnya Alvaro.

Namun, upaya itu terhambat karena CCTV masjid sedang rusak pada hari kejadian. 

"Saya sudah nyari ke sana ke mari, ke masjid juga pun sudah dicari. Kami tanya-tanya sama orang di masjid 'lihat Alvaro enggak?'. Saya bilang kan gitu, enggak ada yang tahu sama sekali. Karena masjid juga pada waktu itu CCTV-nya lagi rusak," sambungnya.

Dalam proses pencarian, Tugimin bahkan sempat menjadi sasaran penipuan oleh seseorang yang mengaku mengetahui keberadaan cucunya.

"Nah, itu (ada orang yang) mau menipu. Akhirnya terus ditanya-tanya, dipancing-pancing, akhirnya ngaku 'mohon maaf, pak. Saya kepepet butuh uang untuk orangtua saya lagi sakit di rumah sakit," tutur dia.

"Ternyata orang itu memang mau menipu, mau memanfaatkan kami yang lagi kondisi sulitlah, gitu," lanjut Tugimin.

Dengan perasaan sedih, ia berharap cucunya segera ditemukan. 

"Ya, harapan saya dan keluarga, semoga cucu saya di manapun berada dalam keadaan sehat, dan ada orang berbaik hati yang mengantarkan pulang," tandasnya.

 

 

 

 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved