Berita Bogor

Dinkes Kabupaten Bogor Apresiasi Penggunaan Antrian Digital Chup di RSUD Bakti Pajajaran Cibinong

Tinjau Sistem Antrean Digital di RSUD Bakti Pajajaran, Kadinkes Kabupaten Bogor Dorong Implementasi di Seluruh RSUD di Kabupaten Bogor

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Hironimus Rama
Tribun Depok
ANTRIAN DIGITAL - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr. Fusia Meidiawaty (baju merah-pegang mic)) meninjau sistem layanan antrian digital di RSUD Bakti Pajajaran Cibinong, Jawa Barat, pada Jumat (31/10/2025) 

Wakil Direktur RSUD Bakti Pajajaran, dr. Ajeng, menjelaskan bahwa sistem Chup telah diimplementasikan di beberapa layanan internal rumah sakit dan menunjukkan hasil positif. 

“Sistem ini sudah kami terapkan di Klinik Eksekutif Azalea dengan total 30 klinik sejak Agustus 2025 dan juga di klinik reguler seperti Klinik Anak dan Klinik Kebidanan sejak September 2025," jelasnya.

Tujuan penggunaan sistem ini adalah untuk memberikan informasi secara pasti kepada pasien kapan waktu dilayani dokter sehingga tidak perlu menunggu lama.

"Kami ingin memberikan layanan yang tepat, cepat dan efisien," ungkapnya.

Integrasi sistem ini dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Bakti Pajajaran berjalan baik, sehingga seluruh proses dari pendaftaran hingga  pelayanan bisa lebih efisien. 

"Yang paling penting, sistem antrean ini dapat  dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan pasien,” ujar dr. Ajeng. 

Penerapan sistem ini juga berdampak nyata terhadap efisiensi pelayanan. Mayoritas pasien kini hanya menunggu rata-rata sekitar 30 menit sebelum mendapatkan pelayanan, dengan waktu antrean yang semakin tertata dibandingkan sebelumnya. 

"Dalam layanan ini, setiap pagi kita memberikan informasi kepada seluruh dokter dan pasien mengenai jadwal konsultasi hari itu. Kalau dokternya berhalangan, nanti akan dinformasikan sehingga ada kepastian layanan bagi pasien," ucap dr.Ajeng.

Dia berharap layanan ini membuat komunikasi antara pasien dan rumah sakit semakin baik sehingga pasien merasa lebih nyaman datang ke rumah sakit. 

"Setelah diuji coba di klinik anak dan kandungan, layanan ini terbukti sangat efektif. Mudah-mudahan bisa diterapkan di semua layanan reguler RSUD Bakti Pajajaran," ungkap dr.Ajeng.

Sementara itu, Ahmad Farhan selaku CEO Chup, mengungkapkan apresiasinya atas kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah dan pihak rumah sakit melalui kemitraan dengan PT Chup Teknologi Indonesia.

“Chup kami rancang agar bisa menyesuaikan kebutuhan tiap rumah sakit tanpa perlu mengubah sistem yang sudah ada. Kita bukan kompetitor sistem yang sudah ada seperti SIMRS  tetapi katalis atau support system," jelasnya.

Di RSUD Bakti Pajajaran, terutama pada layanan BPJS, sistem ini membantu staf mengatur antrean lebih akurat dan memberikan notifikasi otomatis kepada pasien melalui WhatsApp.

"Dukungan dari Dinas Kesehatan dan pihak rumah sakit menjadi motivasi bagi kami untuk terus menyempurnakan teknologi ini demi meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Bogor,” ucap Farhan.

Menariknya, berdasarkan hasil post-survey yang dikirimkan melalui WhatsApp kepada pasien setelah kunjungan, tingkat kepuasan terhadap sistem antrean digital ini mencapai 99 persen.

Sumber: Tribun depok
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved