Viral Media Sosial

Anies Baswedan Pegang Tongkat Pusaka Cakra Pangeran Dipenogoro Viral, Mitologi Jawa: Penguasa Dunia

Tongkat Pusaka Cakra Pangeran Dipenogoro dipegang Anies Baswedan menjadi viral di medsos. Dalam mitologi Jawa bermakna penguasa dunia.

Editor: dodi hasanuddin
Istimewa
Anies Baswedan Pegang Tongkat Pusaka Cakra Pangeran Dipenogoro Viral, Mitologi Jawa: Penguasa Dunia 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meresmikan pembukaan pameran yang dijadwalkan berlangsung hingga 8 Maret 2015 itu.

Terkait pengembalian tongkat, Anies mengucapkan terima kasih.

”Atas nama pemerintah dan rakyat Indonesia, kami berterima kasih kepada keluarga Baud yang telah menyimpan dengan baik dan memulangkan pusaka tongkat Diponegoro ini kembali ke Pulau Jawa,” katanya.

Baca juga: Lahir dari Keluarga Miskin, Salinem Sekolahkan Anak Sampai Jadi Bidan dan TNI Berkat Jualan Ayam

Pengembalian tongkat Diponegoro (1785-1855) juga disambut meriah para seniman, budayawan, dan pemerhati sejarah yang hadir di Galeri Nasional.

Benda itu selanjutnya disimpan di Museum Nasional sebagai artefak penting milik negara dan rakyat Indonesia.

Sejarah tongkat Bagaimana sebenarnya kisah tongkat itu? Menurut ahli sejarah Diponegoro asal Inggris, Peter Carey, tongkat tersebut diperoleh Pangeran dari warga pada sekitar tahun 1815.

Tongkat itu lantas digunakan semasa menjalani ziarah di daerah Jawa selatan, terutama di Yogyakarta. Itu terjadi sebelum Diponegoro mengobarkan perang terhadap Hindia Belanda pada 1825-1830.

”Penyerahan (tongkat itu ke Indonesia) dirahasiakan sesuai permintaan keluarga yang menyimpan pusaka tongkat Diponegoro tersebut di Belanda,” kata Peter, yang juga menjadi salah satu kurator pameran, selain Werner Kraus (Jerman) dan Jim Supangkat (Indonesia).

Baca juga: Ada 5 Mahasiswa Baru UI Raih Nilai UTBK SNBT 2023 Tertinggi di Indonesia, Ini Jurusannya

Michiel Baud mewakili keluarga besar keturunan JC Baud menyerahkan pusaka tongkat ziarah Diponegoro kepada Anies Baswedan.

JC Baud menerima tongkat ziarah Diponegoro, yang juga disebut tongkat Kanjeng Kiai Tjokro, dari Pangeran Adipati Notoprojo.

Notoprojo adalah cucu komandan perempuan pasukan Diponegoro, Nyi Ageng Serang.

Notoprojo dikenal sebagai sekutu politik bagi Hindia Belanda.

Ia pula yang membujuk salah satu panglima pasukan Diponegoro, Ali Basah Sentot Prawirodirjo, untuk menyerahkan diri kepada pasukan Hindia Belanda pada 16 Oktober 1829.

Tongkat Kanjeng Kiai Tjokro dipersembahkan Notoprojo kepada JC Baud saat inspeksi pertama di Jawa Tengah pada musim kemarau tahun 1834.

Kemungkinan Notoprojo berusaha mengambil hati penguasa kolonial Hindia Belanda.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved