BKSAP DPR RI

Bramantyo Suwondo: Diplomasi Budaya yang Utamakan Nilai Lokal Jadi Pondasi Pembangunan Berkelanjutan

Bramantyo Suwondo sebut diplomasi budaya tidak sebatas pertukaran budaya tetapi penguatan nilai lokal untuk pembangnan berkelanjutan.

Editor: dipaanggara
dok. BKSAP DPR RI
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Bramantyo Suwondo sebut diplomasi budaya tidak sebatas pertukaran kebudayaan, tapi nilai lokal untuk pembangunan berkelanjutan. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BALI - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, dalam rangka Sosialisasi BKSAP untuk Penguatan Diplomasi Budaya dan Pembangunan Lestari. 

Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi antara diplomasi parlemen dan pembangunan daerah, khususnya melalui penguatan nilai-nilai budaya lokal sebagai bagian dari soft power diplomasi Indonesia.

Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Bramantyo Suwondo, M.IR., menegaskan bahwa diplomasi budaya tidak hanya sebatas pertukaran kebudayaan, tetapi juga bagaimana nilai-nilai lokal dapat menjadi pondasi pembangunan berkelanjutan.

Ia menilai bahwa arah pembangunan pariwisata Indonesia perlu berorientasi pada pelestarian budaya yang menjadi kekuatan utama bangsa.

“Kita sedang berada pada fase pembangunan pariwisata yang berfokus pada kebudayaan. Kehadiran kami di Buleleng juga untuk belajar bagaimana budaya dan pariwisata dapat berkembang secara berkelanjutan dan saling memperkuat. Dunia pariwisata tidak hanya dinilai dari nilai ekonominya saja, tetapi juga dari bagaimana upaya pelestariannya mampu menjaga jati diri bangsa,” ujar politisi Fraksi Partai Demokrat ini.

Lebih lanjut, Bramantyo menyoroti pentingnya keseimbangan antara nilai ekonomi dan nilai budaya dalam pengembangan sektor pariwisata.

Menurutnya, keberhasilan pembangunan daerah tidak semata diukur dari angka investasi, melainkan dari sejauh mana masyarakat lokal terlibat dan memperoleh manfaat secara langsung.

“Pariwisata tidak boleh sekadar menjadi industri penghasil devisa, tetapi juga harus menjadi ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi, berkreasi, dan mendapatkan manfaat ekonomi secara nyata,” imbuhnya.

Bramantyo juga menilai bahwa Buleleng memiliki peluang besar untuk menjadi wajah baru Bali bagian utara.

Dengan potensi alam, budaya, dan sejarah yang kuat, wilayah ini dinilainya mampu berkembang menjadi destinasi unggulan yang berkarakter dan berkelanjutan.

Ia pun mendorong agar rencana pembangunan Bandara Bali Utara segera direalisasikan guna membuka akses ekonomi yang lebih merata antara Bali Selatan dan Utara.

Selain itu, Bramantyo menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan parlemen untuk memperkuat diplomasi budaya Indonesia.

Menurutnya, diplomasi parlemen perlu semakin dekat dengan masyarakat dan daerah agar kebijakan luar negeri dapat berpijak pada kekuatan nyata bangsa di tingkat lokal.

“Diplomasi yang kuat harus berakar pada budaya dan masyarakat. Daerah seperti Buleleng adalah cerminan kekayaan Indonesia yang perlu kita angkat ke panggung dunia,” tuturnya.

Kunjungan kerja ini turut dihadiri oleh Ketua BKSAP Dr. H. Mardani Ali Sera, M.Eng., serta anggota BKSAP Dr. H. Arzeti Bilbina Setyawan, S.E., M.A.P. dan Habib Idrus Salim Aljufri, Lc., M.B.A..

Dalam kesempatan tersebut, delegasi berdialog dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng membahas potensi daerah, tantangan infrastruktur, serta strategi diplomasi budaya untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved