Depok Hari Ini
Ribuan Balita Stunting di Depok: Alarm Keras Kesehatan Kota yang Tak Boleh Diabaikan
Angka Stunting di Depok Tembus 3.533 Balita per Agustus 2025. Alarm Keras Kesehatan Kota yang Tak Boleh Diabaikan
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: dodi hasanuddin
Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy
Ringkasan Berita:
- Sebanyak 3.533 balita di Depok mengalami stunting, berdasarkan pengukuran Agustus 2025 melalui sistem Sigizi Kesga (e-PPBGM).
- Kecamatan Pancoran Mas mencatat kasus tertinggi dengan 465 balita (5,49 persen), sedangkan Cipayung terendah dengan 147 balita (2,91 persen).
- Kepala Dinkes Depok menegaskan bahwa data ini menjadi dasar penting untuk intervensi gizi yang lebih tepat sasaran di setiap kecamatan.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Kota Depok kembali menghadapi kenyataan pahit terkait kondisi kesehatan anak. Data terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok menunjukkan bahwa sebanyak 3.533 balita tercatat mengalami stunting, tersebar di 11 kecamatan.
Angka ini berdasarkan hasil pengukuran prevalensi stunting pada Agustus 2025 melalui sistem Sigizi Kesga (e-PPBGM).
Sigizi Kesga (e-PPBGM) adalah Sistem Informasi Gizi Kesehatan Keluarga yang digunakan pemerintah untuk memantau status gizi masyarakat, khususnya balita secara nasional.
Baca juga: Kadinkes Depok Ungkap Ayah Perokok Bisa Sebabkan Stunting pada Anak Balita
e-PPBGM merupakan singkatan dari Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat.
Sistem ini dipakai oleh puskesmas, posyandu, dan tenaga kesehatan untuk mencatat, mengukur, dan melaporkan kondisi gizi balita, termasuk stunting, gizi kurang, gizi lebih, dan lainnya.
Data dikumpulkan setiap bulan penimbangan (misalnya Agustus) lalu dikirim secara digital ke pemerintah pusat.
Baca juga: Menuju Depok Zero New Stunting 2029, Ini Strategi Ketua TP-PKK dan Pembina Posyandu Cing Ikah
Kepala Dinkes Depok, Mary Liziawati, menjelaskan, potret nyata persoalan gizi tersebut harus segera ditangani secara serius dan terukur.
“Data ini disampaikan untuk memberikan gambaran nyata mengenai kondisi stunting pada tingkat kecamatan sehingga intervensi dapat dilakukan lebih tepat sasaran,” ujar Mary.
Dari sebaran kasus, Kecamatan Pancoran Mas menjadi wilayah dengan stunting tertinggi, yaitu 465 balita atau 5,49 persen dari total populasi balita di kecamatan tersebut.
Sementara itu, Kecamatan Cipayung tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi terendah, yakni 147 balita atau 2,91 persen.
Tingginya angka stunting ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pihak. Baik itu pemerintah daerah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat untuk memperkuat kolaborasi dalam memastikan tumbuh kembang anak tidak terganggu.
Dengan intervensi yang tepat, edukasi gizi yang menyeluruh, dan penguatan layanan posyandu, Depok diharapkan dapat menurunkan angka stunting secara signifikan dalam waktu dekat. (m38)
Berikut sebaran stunting di 11 kecamatan Kota Depok:
- Kecamatan Pancoran Mas dengan jumlah balita stunting 465 orang atau sebesar 5,49 persen.
- Kecamatan Bojongsari dengan jumlah balita stunting 342 orang atau sebesar 5,22 persen.
- Kecamatan Sawangan dengan jumlah balita stunting 491 orang atau sebesar 5,13 persen.
- Kecamatan Beji dengan jumlah balita stunting 344 orang atau sebesar 4,95 persen.
- Kecamatan Tapos dengan jumlah balita stunting 573 orang atau sebesar 4,70 persen.
- Kecamatan Cilodong dengan jumlah balita stunting 326 orang atau sebesar 4,25 persen.
- Kecamatan Limo dengan jumlah balita stunting 157 orang atau sebesar 3,68 persen.
- Kecamatan Cimanggis dengan jumlah balita stunting 356 orang atau sebesar 3,44 persen.
- Kecamatan Sukmajaya dengan jumlah balita stunting 285 orang atau sebesar 3,39 persen.
- Kecamatan Cinere dengan jumlah balita stunting 83 orang atau sebesar 2,88 persen.
- Kecamatan Cipayung dengan jumlah balita stunting 147 orang atau sebesar 2,19 persen.
| Pelajar SD di Bojongsari Depok Idap ISPA Imbas Polusi Debu Tanah Merah, Disdik Sarankan Pakai Masker |
|
|---|
| Warga Bojongsari Depok Keluhkan Polusi Debu Tanah Merah, Teras Rumah hingga Jemuran Kotor |
|
|---|
| Akhir Penantian! Ribuan PPPK Paruh Waktu di Depok Akan Terima SK Awal Desember |
|
|---|
| Tirta Asasta Depok Targetkan Capai 120 Ribu Pelanggan di Tahun 2026 |
|
|---|
| Kejari Depok Musnahkan Ribuan Gram Barbuk Narkotika hingga Sajam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/depok/foto/bank/originals/Mary-Liziawati-Soal-Stunting.jpg)