Depok Hari Ini

Menuju Depok Zero New Stunting 2029, Ini Strategi Ketua TP-PKK dan Pembina Posyandu Cing Ikah

Ketua TP-PKK dan Ketua Pembina Posyandu Depok, Siti Barkah Hasanah atau Cing Ikah mengungkapkan langkah strategis untuk mewujudkan zero new stunting.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
STUNTING DI DEPOK - Ketua TP-PKK dan Ketua Pembina Posyandu Depok, Siti Barkah Hasanah (kerudung biru) atau Cing Ikah menjelaskan program pengentasan stunting di wilayahnya. (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy) 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menargetkan zero new stunting di tahun 2029 mendatang.

Target tersebut bukan tidak mungkin, melihat penurunan stunting di Depok cukup baik dari tahun ke tahun.

Di tahun 2023, angka stunting Depok menyentuh 14,3 persen. Namun di tahun 2024 menjadi 12,5 persen atau turun 1,8 persen. 

Meski demikian, untuk mewujudkan zero new stunting bukanlah hal yang mudah, dibutuhkan kolaborasi lintas sektoral se-Depok.

Baca juga: Balita Stunting di Kecamatan Tapos Capai 500 Anak, Tertinggi se-Kota Depok

Ketua TP-PKK dan Ketua Pembina Posyandu Depok, Siti Barkah Hasanah atau Cing Ikah mengungkapkan langkah strategis untuk mewujudkan zero new stunting.

Saat ini, TP-PKK dan Posyandu telah berkolaborasi untuk mengentaskan stunting di Depok.

Pasalnya, Posyandu tak hanya menangani masalah kesehatan saja, tetapi memiliki enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai dengan Permendagri nomor 13 tahun 2024.

“Jadi ada bidang kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketentraman dan ketertiban umum, serta sosial,” kata Cing Ikah, Senin (27/10/2025).

Baca juga: Angka Stunting di Depok Turun 1,8 Persen, Pencegahan dan Intervensi Pemerintah Jadi Kunci Utama

Melihat peran vital tersebut, saat ini terdapat 1.081 Posyandu yang tersebar di 900 RW lebih se-Depok.

“Jadi, satu RW itu ada yang dua Posyandu,” ungkapnya.

Selain itu, Dinas Kesehatan Depok juga memiliki program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang digerakkan oleh Puskesmas, dibantu kader PKK dan Posyandu.

Mereka turun langsung mengantarkan PMT ke anak-anak yang mengidap stunting atau rentan terkena stunting.

Sedangkan di tingkat nasional, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu upaya pencegahan stunting.

Baca juga: Kerahkan 1.200 Nakes, 250 Puskesmas dan Posyandu PNM Lindungi 7.000 Anak Prasejahtera dari Stunting

“MBG ini juga diberikan untuk anak balita stunting, kemudian anak ibu hamil menyusui,” ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved