Depok Hari Ini

Pelajar SD di Bojongsari Depok Idap ISPA Imbas Polusi Debu Tanah Merah, Disdik Sarankan Pakai Masker

Tiga Pelajar SD di Bojongsari Depok Terkena ISPA Imbas Polusi Debu Tanah Merah, Disdik Sarankan Sekolah Pakai Masker

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Hironimus Rama
Tribun Depok
POLUSI UDARA - Usai dikeluhkan warga karena polusi udara, tanah merah di Bojongsari, Depok ditanami rumput dan bunga. (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy)  

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOJONGSARI - Polusi debu tanah merah menyebabkan tiga pelajar SD di wilayah Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jawa Barat terkena ISPA.

Pasalnya, tanah merah tersebut berlokasi tidak jauh dari SDN Serua 1 Depok sehingga berdampak langsung mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM).

Kabid SD Disdik Depok Zakky Fauzan menjelaskan, setidaknya ada 3 pelajar yang mengalami ISPA imbas polusi debu tanah merah.

Baca juga: Hindari Macet! Catat Jadwal Ganjil-Genap dan One Way di Puncak Bogor Akhir Pekan Ini

“Ada beberapa cuma Pemkot Depok sudah turun dan koordinasi dengan RSUD untuk pelayanan beberapa siswa yang terkena ispa,” kata Zakky kepada wartawan, Jumat (21/11/2025).

Meskipun, usai mendapatkan perawatan, para siswa yang terkena ISPA sudah dapat kembali mengikuti KBM. 

Untuk mencegah dampak negatif dari polusi debu tanah merah, Zakky meminta para pelajar memakai masker saat bersekolah.

Polusi Debu Tanah Merah

Sebelumnya, polusi debu tanah merah mencemari lingkungan warga di wilayah Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jawa Barat.

Debu tersebut berterbangan saat diterpa angin kencang hingga mengotori halaman rumah dan pakaian yang sedang dijemur.

Bahkan, pencemaran debu tanah merah itu sempat ramai diperbincangkan di sosial media.

Pasalnya, para siswa di SDN Curug 1 Depok menyampaikan keluhannya terganggu saat kegiatan belajar. 

Warga sekitar, Syifa menjelaskan, polusi debu tanah merah di lingkungannya sudah terjadi selama setahun ke belakang.

Kondisi tersebut menyebabkan Syifa gatal-gatal karena alergi dan batuk secara terus menerus.

“Sebenarnya proyek itu sudah lumayan lama, itu tadinya belakang SD ada kebun sama TPU, kemudian TPU dipindah, mereka keruk tanah tanpa ada pembangunan apapun jd dibiarkan lahan kosong,” kata Syifa, Jumat (22/11/2025).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved