Kisah Inspiratif

Kisah Inspiratif Mak Edah Asal Karawang, Tak Tamat SD Berdayakan Janda dan Hadirkan Sekolah Gratis

Selain mengembangkam produk UMKM, Mak Edah juga membuka sekolah PAUD gratis bagi masyarakat.

Editor: murtopo
Tribun Bekasi/Muhammad Azzam
LOKAL HERO KARAWANG -- Zubaedah atau Mak Edah (50) ketika menunjuk produk UMKM-nya di Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenanga di Desa Tanjung, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Rabu (29/10/2025). (Muhammad Azzam/ Tribun Bekasi). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, KARAWANG -- Zubaedah atau Mak Edah (50) warga Desa Tanjung, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat berhasil mengubah kondisi desanya yang pada awalnya berstatus desa rawan pangan dan desa miskin, kini menjadi desa yang produktif dan mampu menekan tingkat kemiskinan.

Mak Edah melalui waktu yang tidak singkat dan penuh dengan tantangan untuk bisa mengubah kondisi tersebut.

Kisah inspiratif Mak Edah ini bermula ketika dia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) tempat kerjanya di pabrik sepatu wilayah Tanggerang, Banten pada tahun 2012.

Kondisi itu membuat dia harus pulang ke kampung halamannya di Karawang.

Zubaedah yang kembali ke kampungnya ini berjualan jamu gendong keliling untuk membantu perekonomian keluarga.

Baca juga: Kisah Inspiratif, Yopi Diamputasi pada 2019 karena Kecelakaan, Kini Jadi Atlet Sepak Bola PSAI

Namun, hatinya merasa gusar ketika tahu desanya masuk kategori desa miskin dan rawan pangan.

Dia bingung, padahal kampungnya itu area sawahnya sangat luas.

Saat mendalami, ternyata daerah rentan pangan itu bukan hanya karena kekurangan pangan, akan tetapi dalamnya itu di antaranya ada indikator minimnya jangkauan pendidikan, kesehatan maupun pengembangan Usaha Mikro Kecil Mengah (UMKM) bagi masyarakat.

Karena itu, dirinya juga ingin bermanfaat bagi warga desanya dan tak terima desanya masuk kategori miskin maupun rentan pangan.

Ia mencalonkan sebagai Ketua RT dan ikut masuk sebagai kader Posyandu maupun Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) meski tidak ada honor ataupun gaji.

Baca juga: Kisah Inspiratif, Petani di Bekasi Bikin Inovasi Traktor Robotik, Dioperasikan Melalui Handphone

Pertama yang ia lakukan ialah mengaktifkan kegiatan posyandu dengan pemeriksaan balita, maupun lansia.

Lalu, ia mulai bentuk Kelompok Wanita Tania (KWT) Kenanga.

Salah satunya ialah dengan menanam tanaman jahe, kencur, kunyit dan rempah-rempah lainnya untuk bahan baku jamu dagangannya.

Berpikir agar bisa melibatkan banyak warga, Zubaedah juga memulai usaha kerupuk 'miskin' atau digoreng tanpa minyak melainkan menggunakan pasir.

Bahan baku kerupknya itu juga dari kencur yang ditanam oleh KWT.

Sumber: Tribun bekasi
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved