Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta Basri Baco mengatakan, memang ada tiga kader terbaik dari partai bergambar pohon beringin itu yang ditugaskan untuk mulai menggalang suara di Jakarta.
Tahapan awal adalah penugasan, kedua terjun ke lapangan dan ketiga evaluasi dan survei.
Baco merasa ragu, Erwin Aksa juga didaftarkan sebagai Bacagub DKI Jakarta.
Baca juga: Bukan Bertarung di Jakarta, Basri Baco Ungkap Ridwan Kamil Kemungkinan Besar Jadi Bacagub Jabar
Soalnya dia harus mundur dari keterpilihannya sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029.
“Ada aturan bahwa Caleg terpilih yang maju, harus mundur ketika mendaftarkan menjadi calon kepala daerah maka Pak Erwin kayaknya agak banyak pertimbangan. Nah sehingga besar tetap Ketua Zaki (mengikuti Pilkada Jakarta),” kata Baco.
Selain itu, kata dia, Golkar DKI Jakarta masih berpegang teguh pada hasil Musda dan Rapimda soal pencalonan Zaki sebagai Bacagub Jakarta.
Dia berharap, keputusan ini bisa menjadi pertimbangan bagi DPP agar tetap mencalonkan Zaki sebagai Bacagub Jakarta pada Pilkada 2024 mendatang.
“Saat ini Golkar DKI Jakarta belum ada perubahan terkait calon yang diusung secara partai oleh Golkar Jakarta, karena ada dua instrumen utama. Pertama hasil Musda, kami hasil Musda masih Ahmed Zaki Iskandar dan hasil Rapimda masih Ahmed Zaki Iskandar,” jelas Baco.
Hingga kini, kata dia, belum ada nama-nama eksternal yang dicalonkan Golkar untuk ajang Pilkada Jakarta 2024.
Selain mengedepankan kader yang ada, Partai Golkar kata dia, juga memiliki kader-kader potensial untuk mengisi kursi di eksekutif.
“Kami punya kader, kecuali kalau nggak punya kader, sedangkan Ketua Zaki sudah lama dipersiapkan oleh Ketum dan DPP, terus ngapain dia (mantan) Bupati Tangerang, lalu pimpin Ketua Golkar DKI Jakarta, kalau tidak untuk prsiapan ke sana (Pilkada Jakarta) apalagi Golkar menang dari partai nomor delapan ke nomor lima, dari enam kursi jadi 10 kursi,” pungkas Baco. ( (m32) /faf)