Kabupaten Bekasi

Sembilan Tahun Tak Tersentuh Pemkab Bekasi, Drainase Mampet di Tambun Selatan Menelan 3 Korban Tewas

Romi menjelaskan, licinnya jalan lantaran drainase atau aliran air di kawasan tersebut perlu diperbaiki karena mampet

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Vini Rizki Amelia
Warta Kota/Rendy Rutama
Suasana Jalan Mekarsari Tengah Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi yang tidak pernah kering walaupun perlu cuaca terik karena drainase mampet, Sabtu (23/11/2024). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TAMBUN SELATAN - Sejak Januari 2024, tercatat sudah tiga orang tewas yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Mekarsari Tengah Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Bukan tanpa sebab, Seorang warga, Romi (48) mengatakan, di jalan tersebut kondisinya selalu becek atau basah yang mengakibatkan kondisi menjadi licin.

“Banyak juga kecelakaan orang jatuh, selama saya di sini juga tiga orang yang meninggal dunia di sini karena terpleset jatuh sendiri, jadi rawan,” papar Romi, Sabtu (23/11/2024).

Romi menjelaskan, licinnya jalan lantaran drainase atau aliran air di kawasan tersebut perlu diperbaiki karena mampet.

Baca juga: Soal Politik Uang, MUI Membolehkan Masyarakat Menerima Asalkan Niatnya Sedekah

Akibat dari mampetnya drainase membuat aliran air meluap ke jalan raya dan tidak pernah kering walaupun kondisi panas terik.

“Kalau hujan cepat juga cepat surut ya, tapi ya pinggiran di sana itu tetap basah nantinya hujan tidak hujan tetap becek,” jelasnya.

Romi menuturkan, drainase yang seharusnya berfungsi mengalirkan air dari hulu ke hilir, tidak dapat berfungsi dengan baik.

Baca juga: Pemerataan Pembangunan, Paslon Supian-Chandra Siap Anggarkan Rp 300 Juta per-Tahun untuk Tiap RW

Tidak dapat berfungsi dengan baik itu juga tidak baru terjadi saat ini, melainkan sudah lebih kurang sembilan tahun tanpa ada perbaikan, maupun perhatian sekalipun dari pemerintah.

“Di bagian situnya (Drainase) mampet, akhirnya jadi kalau pagi orang melintas nah seperti itu genangan gitu aja, saya ngontrak di depan aja udah empat tahun dan di sini sudah lima tahun berarti sudah sembilan tahunan kayak gitu,” imbuhnya.

Romi menyampaikan pihak warga sudah berupaya berinisiatif membersihkan drainase dengan cara mengeruknya, hanya saja upaya tersebut belum efektif.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Sejumlah Rusun Untuk Merelokasi 277 Keluarga Penghuni Kolong Tol Angke

Sebagai perwakilam warga, ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi dapat segera mengontrol dan mampu mencari solusi.

“Warga paling gali-gali dikeluarin lumpurnya nya itu doang sih tapi tidak signifikan efektif,“ tuturnya.

Senada disampaikan warga lainnya, Ivan (19) yang memaparkan genangan air yang tidak pernah surut itu, juga menimbulkan bau tidak sedap.

Dirinya yang diketahui bekerja di satu toko sekitar lokasi pun juga mengaku kerap membersihkan lantai usai pembeli datang lantaran alas kaki mereka selalu basah.

Baca juga: Usai Bercanda Soal Janda, Ridwan Kamil Meminta Maaf dan Mengaku Khilaf

“Di sini (toko) konsepnya kayak minimarket kadang kalau pakai sendal customer masuk sini juga kotor terus karena jalanan kan becek, otomatis sering ngepel,” tandasnya.

Ivan juga berharap ada pihak terkait dari Pemkab Bekasi, yang datang ke lokasi untuk memperhatikan keluhan tersebut.

“Harapannya sih pemerintah perhatiin gitu,” ujarnya. (m37)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved