Kriminalitas
Fenomena Kencan Online Didominasi Milenial, Tolak Ajakan Hubungan Intim, Mahasiswa Tusuk Mahasiswi
Inilah Fenomena Aplikasi Kencan Online Didominasi Milenial, Tolak Ajakan Hubungan Intim, Mahasiswa Tusuk Mahasiswi.
Penulis: Ramadhan LQ | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Aplikasi kencan online yang semakin menjamur di Indonesia.
Survei terbaru dari Populix yang bertajuk Indonesian Usage Behavior and Online Security on Dating Apps mencengangkan.
Dilansir dari Kompas.com, terungkap bahwa 63 persen responden menyatakan mereka adalah pengguna aplikasi kencan online.
Hal itu terjadi lantaran mereka ingin membangun hubungan, bahkan dalam mencari pasangan hidup.
Demikisan disampaikan COO & Co-Founder Populix, Eileen Kamtawijoyo.
Baca juga: Baru Kenal Pria Lewat Aplikasi Kencan, Sri Sudah Ditipu Teman Kencannya, Motor dan HP Dibawa Kabur
Mengutip laporan Indonesian Usage Behavior and Online Security on Dating Apps, responden dalam riset ini terdiri dari 1.165 orang.
Dari jumlah tersebut, 63 persen setara 732 orang menyatakan mereka adalah pengguna aplikasi kencan online.
Survei Populix mengungkapkan, mayoritas dari generasi muda yang menggunakan aplikasi kencan online tersebut merupakan milenial.
Riset Populix tersebut mengungkapkan, aplikasi kencan online yang paling banyak digunakan responden adalah Tinder dan Tantan.
Kasus Mahasiswa Tusuk Mahasiswi
Aplikasi kencan online ternyata banyak disalahkangunakan. Baik itu untuk tindak prostitusi online, maupun tindak kejahatan lainnya, yakni pemerkosaan.
Salah satu kasus pidana dialami mahasiswi NRS (19). Dia dianiaya hingga nyaris tewas lantaran lehernya digorok pisau gunting kuku oleh teman kencannya yang juga mahasiswa KAS (20).
Peristiwa itu terjadi lantaran NRS menolak ajakan hubungan intim.
Bagaimanakan kisahnya?
Baca juga: Suami Istri Berkomplot Curi Belasan Sepeda Motor, Cari Korban Lewat Aplikasi Kencan
KAS dan NRS. Mahasiswa itu pengguna aplikasi kencan online untuk mendapatkan teman kencan.
Gayung pun bersambut. Dia pun berkenalan dengan NRS diaplikasi kencan online pada Mei 2024.
Lantaran nyambung, mereka pun akhirnya dapat berkomunikasi lancar.
Hal itu dilakukan mereka selama dua bulan. Lantaran sudah dekat dan percaya akhirnya KAS dan NRS sepakat bertemu.
"Sesuai kesepakatan KAS menjemput NRS di rumah teman NRS, yakni R pada Sabtu 20 Juli 2024 pukul 22.30 WIB," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi.
Pertemuan pun terjadi di rumah R. Setelah terjadi perbincangan lalu KAS mengajak NRS ke apartermen di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca juga: Aplikasi Kencan Online Jadi Modus Penipuan, 21 Pelaku Diamankan Termasuk 2 WNA Asal Tiongkok
Tanpa pikir panjang NRS pun menerima ajakan itu. KAS dan NRS pun berangkat menuju apartemen tersebut.
Kisah bahagia pun terjadi. KAS dan NSR menemukan chemistry. Mereka pun asyik ngobrol hingga menonton televisi.
Merasa suasana menjadi romantis, KAS pun mengajak NRS untuk bercumbu mesra.
Namun, ketika KAS meminta untuk bersetubuh, NRS menolaknya.
KAS tak marah saat itu, namun pikirannya untuk menyetubuhi NRS terus melayang.
Besoknya, mereka pun meninggalkan apartemen. Sesuai dengan kesapatan KAS mengantar NRS pulang.
Namun dalam perjalanan pulang, KAS mengajak NRS keliling Jakarta.
Baca juga: Inara Rusli Beri Syarat Virgoun Jika Ingin Bertemu Anak-anak, Harus Didampingi Ustaz
Lalu, menuju kawasan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dia memarkirkan mobil di pinggir jalan.
Di saat itu, KAS pindah ke jok belakang. Lalu meminta NRS juga pindah ke belakang. NRS pun menurutinya.
Kemudian KAS meminta NRS melakukan hubungan badan. Tapi, NRS hanya diam membisu.
Melihat NRS diam, KAS emosi. Dia lalu mengambil gunting kuku dan mencukil pisaunya.
Kemudian KAS menganiaya NRS. Lalu pisau gunting kuku itu digorokkan ke leher NRS.
Baca juga: Viral, Wanita Muda Tewas Usai Sedot Lemak di Klinik Kecantikan Depok, Polres Selidiki
NRS melawan dengan menahan pisau itu dengan tangan kirinya. Akibatnya jari-jarinya mengalami luka. Demikian juga dengan lehernya.
NRS pun pura-pura pingsan dan lemas. Lalu, KAS mengecek korban apakah benar lemas atau tidak.
Saat itu pun NRS berteriak minta tolong. NRS pun memohon agar tidak dibunuh dan melaporkan peristiwa itu ke polisi.
KAS pun meminta NRS diam dan menyuruhnya keluar sambil membawa barang-barangnya.
Setelah NRS keluar mobil, KAS pun pergi. Sedangkan NRS bertemu dengan warga yang melintas setempat dan menolongnya
Warga itu kemudian menghubungi keluarga korban dan mengantarkan NRS RS Fatmawati.
Diduga Mencopet, Seorang Pria Diamankan Saat Aksi Demo Buruh di DPR |
![]() |
---|
Menguak Dugaan Dalang Dibalik Layar Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sosok Istri Trauma |
![]() |
---|
Wanita Muda asal Brebes Tewas Digorok, Jenazahnya Tergeletak di Depan Kos di Jalan Brantas Tegal |
![]() |
---|
Dugaan Keterlibatan Bos Besar, Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN dari Keluarga Transmigran |
![]() |
---|
15 Orang Jadi Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank BUMN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.