Pilkada Bogor 2024

Ini Sosok Dedie Abdu Rachim, Anak dari Ahli Teh Indonesia yang Maju di Pilkada Bogor 2024

Inilah Sosok Calon Wali Kota Bogor Dedie Abdu Rachim, Anak dari Ahli Teh Indonesia yang Maju di Pilkada Bogor 2024

Penulis: Hironimus Rama | Editor: dodi hasanuddin
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
Ini Sosok Dedie Abdu Rachim, Anak dari Ahli Teh Indonesia yang Maju di Pilkada Bogor 2024 

Sembari mengabdi di KPK, ia juga menyelesaikan pendidikan Magister dari program studi Administrasi/Kebijakan Publik Universitas Indonesia pada tahun 2013.

Pada 2018, Dedie terjun ke dunia politik  menjadi Calon Wakil Walikota Bogor berpasangan dengan Calon Walikota Bima Arya Sugiarto.

Pasangan Bima Arya-Dedie Rachim pun sukses menjadi pemenang Pilkada Kota Bogor dan terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Bogor periode 2019-2024.

Cita-cita Dedie Ingin Jadi Polisi

Dedie mengaku tidak terbersit cita-cita menjadi politisi saat kecil dulu.

"Sebenarnya sih enggak punya niat jadi politisi saat kecil dulu," kata Dedie dalam wawancara eksklusif dengan dengan Warta Kota (Tribun Network-Red) di Bogor, Kamis (20/6/2024).

Baca juga: Ngopi Sore Bareng Dedie A Rachim, Ini Harapan Pelaku Industri MICE di Kota Bogor

Dia menjelaskan Bogor terkenal dengan IPB (Institut Pertanian Bogor) sehingga banyak anak-anak Bogor yang ingin menjadi insinyur pertanian.

"Kalau anak Bogor zaman dulu ditanya mau jadi apa, rata-rata menjawab mau jadi insinyur pertanian. Itu standar anak Bogor," ujarnya.

Dia mengungkapkan cita-citanya saat kecil dulu adalah menjadi polisi. Hal ini terinspirasi dari sosok Toni Sugiarto, ayah dari Bima Sugiarto.

"Saya kebetulan sejak kecil kenal dengan sosok Pak Toni Sugiarto. Beliau adalah polisi yang kasep (tampan), gagah dan berprestasi. Karena sering bertemu beliau, saya pun bercita-cita jadi polisi," papar Dedie.

Toni Sugiarto merupakan sahabat ayah Dedie sehingga dia mengaguminya sejak kecil.

Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim Ungkap Upaya Maksimal Pemkot Bogor Tangani Stunting

Untuk mewujudkan cita-cita menjadi polisi, Dedie sempat mengikuti seleksi Akabri Kepolisian di Rindam (Residem Induk Kodam) III Siliwangi. Namun dia tidak lolos ke tahap selanjutnya.

"Ya, tidak nasib jadi polisi. Tetapi dalam perjalanan karir, saya menjadi anggota KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Jadi, sedikit miriplah ya. Selama 13 tahun saya di KPK, tugas-tugasnya seperti di Kepolisian," bebernya.

Dedie mengungkapkan orang tuanya tidak pernah mengarahkan dia untuk menjadi polisi.

"Orang tua saya tidak banyak menuntut ya. Mereka itu orang-orang yang realistis. Ibu-bapak saya hanya berpesan: sekolah saja yang benar dan setinggi-tingginya. Itu yang membekali saya menuntut ilmu. Pesan dari orang tuasudah  saya laksanakan dengan baik, mudah-mudahan mereka bahagia," ungkapnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved