Kota Bogor
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim Ungkap Upaya Maksimal Pemkot Bogor Tangani Stunting
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengakui banyak faktor yang menyebabkan anak stunting, mulai dari pola hidup sehat, makanan, rumah tak layak huni
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: murtopo
Laporan wartawan wartakotalive.com, Cahya Nugraha
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Kolaborasi dan sinergitas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus dilakukan guna menekan angka stunting.
Terlebih tahun 2023 angka stunting di Jawa Barat turun menjadi 20,2 persen dari semula 24,4 persen.
"Akselerasi menjadi poin penting dalam pencegahan dan penurunan angka stunting," Kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Provinsi Jawa Barat l, Wahidin.
Monitoring dan evaluasi kabupaten/Kota di Jawa Barat, termasuk Kota Bogor terus dilakukan guna mendapatkan capaian yang lebih positif dari saat ini.
"Hari ini kami dari Tim Percepatan Penurunan Stating (TPPS) Jawa Barat sengaja ke Kota Bogor bertemu Wakil wali kota, ketua dan tim TPPS dalam hal menyampaikan mengkonsolidasikan hasil rapat koordinasi terkait percepatan penurunan stunting," ucap Wahidin.
Ada beberapa poin penting yang disampaikan BKKBN Jawa Barat yang menjadi arahan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sebagai upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting sesuai visi dari Gubernur.
Baca juga: Depok Dapat Penghargaan Kota dengan Angka Stunting Terendah di Jawa Barat, Ridwan Kamil Kasih Jempol
"Kalau angka stunting Kota Bogor sendiri sudah di bawah rata-rata provinsi. Tahun ini Jawa Barat angka stuntingnya 20,2 persen, Kota Bogor sendiri 18,7 persen. Kalau secara angka kota Bogor sudah lebih baik dari pada rata-rata provinsi," ujarnya.
Namun, lanjut Wahidin Pemprov Jawa Barat berkeinginan melakukan percepatan penurunan stunting Kota/Kabupaten seluruh Jawa Barat sesuai instruksi dari Presiden Joko Widodo.
Dari hasil monitoring dan paparan TPPS Kota Bogor, yang diketuai oleh Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, ada strategi yang sudah dilakukan Kota Bogor serta inovasi yang akan dilakukan untuk percepatan penurunan stunting di Kota Bogor.
Baca juga: Tekan Angka Stunting, Pemkab Bogor Tingkatkan Peranan Posyandu Untuk Terjun Langsung ke Masyarakat
"Jadi kami tentu memastikan, pertama yang seperti sudah dijalankan, yang sudah bagus harus dilanjutkan. Strategi-strategi yang lain sudah oke. Strategi pendampingan kepada calon pengantin dan ibu hamil. Jadi tahun ini tadi pak kadis dan pak wakil memastikan itu akan lebih efektif. Sehingga harapannya tahun ini bisa turun signifikan lagi," katanya.
Ketua TPPS Kota Bogor yang juga Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim menyampaikan bahwa sejak dua tahun lalu Pemkot Bogor sudah melakukan konsolidasi untuk menggerakkan seluruh potensi yang ada di organisasi perangkat daerah untuk juga turut serta melakukan upaya percepatan penurunan dan pencegahan stunting.
"langkah-langkah yang diambil kemudian menjadi target saya dan pak wali. Kemudian kita pemetaan anak yang potensi stunting, selanjutnya dilakukan pencegahan dan berapa anak yang stunting," katanya.
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Bogor Tingkatkan Peranan Posyanduuntuk Menekan Angka Stunting
Ia mengakui banyak faktor yang menyebabkan anak stunting, mulai dari pola hidup sehat, makanan, rumah tidak layak huni, yang kemudian permasalahan itu satu persatu diintervensi melalui program pemerintah kota.
Dedie menyampaikan pihaknya juga mengadopsi seperti langkah penanganan Covid-19 dengan merekrut direktur-direktur percepatan penanganan stunting di setiap kelurahan yang diisi oleh kepala OPD.
Riset FEB UI: Kenaikan Cukai Rokok Salah Satu Solusi Mencegah Stunting |
![]() |
---|
Dipuji Jokowi karena Sukses Tekan Kasus Stunting, Iwan Ajak Jajaran Belajar ke Kabupaten Sumedang |
![]() |
---|
Depok Dapat Penghargaan Kota dengan Angka Stunting Terendah di Jawa Barat, Ridwan Kamil Kasih Jempol |
![]() |
---|
Tekan Angka Stunting, Pemkab Bogor Tingkatkan Peranan Posyandu Untuk Terjun Langsung ke Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.