Kriminalitas
Punya Bukti Baru Razman Nasution Ungkap Pegi Tak Sepolos Terlihat, Ini Sejarah Gang Motor Bandung
Kasus Vina Cirebon Terdapat Bukti Baru Razman Nasution Ungkap Pegi Tak Sepolos Terlihat, Ini Sejarah Gang Motor Bandung
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Sejumlah pihak meragukan Pegi Setiawan terlibat dalam pembunuhan dan pemerkosaan Vina Dewi Arsita (16) dan pacarnya, Muhamad Rizky Rudiana.
Hal itu disampaikan orangtua dan keluarga serta teman kerja Pegi Setiawan.
Bahkan sang ibu menyebutkan Pegi orangnya polos dan tidak merokok.
Kemudian sejumlah warga di sekitar SMPN 11 Cirebon.
Baca juga: Fakta Baru Gang Motor Kerap Tawuran di Depan SMPN 11 Cirebon, Benarkah Salah Tangkap di Kasus Vina?
Selanjutnya adalah 64 pengacara siap membela Pegi Setiawan di meja hijau karena meyakini Pegi bukan pelaku pembunuhan Vina yang buron.
Namun, pengacara Razman Arif Nasution mengungkapkan fakta baru tentang Pegi.
Menurut Razman, Pegi alias Perong tak sepolos seperti terlihat di televisi.
Dari bukti yang didapatkan, Pegi ternyata tergabung dalam kelompok suporter Persija Jakarta Cirebon.
Dia merupakan anggota kelompok Jak Garis Keras pada tahun 2016.
Maka dari itu, Jak Garis Keras suka bentrok dengan suporter klub lain.
Tak hanya itu, mereka juga suka mensweeping Bobotoh, suporter Persib Bandung.
Bukti yang diperolehnya ini bertolak belakang dengan keterangan keluarga Pegi.
"Jak garis keras ini merupakan kelompok suporter Persija di Cirebon yang sering terlibat beberapa kali bentrok antara suporter," kata Razman dalam konpers yang ditayangkan di akun Kompas TV, Sabtu (1/6/2024).
Razman menyebutkan, Pegi selalu terdepan bila Jak Garis Keras bentrok dengan suporter klub lain.
Baca juga: Viral Beredar Foto Rekaman CCTV Kasus Vina Cirebon? Iptu Rudiana: Jangan Membuat Kami Lebih Sakit
Bahkan katanya di kalangan anak muda yang mengenalnya, Pegi disebut sering melakukan sweeping terhadap Bobotoh, kelompok suporter bola Persib Bandung.
Menurutnya Pegi kerap mempreteli kaus Bobotoh hingga atribut suporter asal Bandung tersebut.
"Kalau kita lihat di televisi di depan, kelihatan orang yang sangat lugu, data yang kami terima tidak begitu. Kita mau gambarkan kontra produktif degan keterangan pihak keluarga dia, yang mengatakan polos," ujar Razman.
Karenanya Razman berharap polisi mendalami temuannya itu.
"Kami mohon Pak Dirkrimum Polda Jabar yang sekarang, sudah dibantu oleh Bareskrim untuk memeriksa kelompok Jak Garis Keras ini dan orang-orang yang suka ribut. Karena ini berbahaya," katanya.
Baca juga: Film Vina: Sebelum 7 Hari Tembus 5,7 Juta Penonton, Anggy Umbara: Pengingat Kasus Vina Cirebon
Razman menambahkan bahwa Pegi juga sengaja digambarkan sebagai orang pendiam untuk mendapatkan simpati dari publik.
Sementara untuk nama Pegi Setiawan saat tinggal di Bandung berubah menjadi Robi, menurut Razman hal itu bukanlah disamarkan.
Tapi, kata dia justru sengaja diubah dengan tujuan tertentu.
Baca juga: Ini Penjelasan Polisi Soal Hilangnya 2 DPO di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Maka dari itu, Razman percaya bahwa Pegi bukan korban salah tangkap dan Polda Jabar pasti memiliki bukti kuat Pegi adalah pelaku pembunuhan Vina yang selama ini buron.
Razman menjelaskan ayah Pegi, Rudi Irawan juga patut menjadi orang yang harus dicurigai membantu menyembunyikan Pegi.
"Adapun tentang orang tuanya PS, ayahnya di Cirebon menggunakan nama Rudy Irawan. Tapi di Bandung menggunakan A Saprudi. Ini berubah-berubah," ujarnya.
Sejarah Gang Motor Bandung
Kasus pembunuhan dan pemerkosaan Vina Cirebon terkait dengan gang motor.
Delapan terpidana disebut merupakan anggota gang motor. Mereka tergabung dalam gang motor Moonraker.
Sedangkan Muhamad Rizky Rudiana alias Eky merupakan anggota gang motor XTC.
Dilansir dari indonesiainside.id, gaya hidup anak muda Kota Bandung pada tahun 80-an suka balap liar dan kriminalitas.
Baca juga: Bu RT Ungkap Fakta 2 Jam Eky Pacar Vina Cirebon Sebelum Tewas Dibunuh
Pada tahun 1999 kepolisian Bandung pernah menemukan dokumen geng motor setebal 20 halaman.
Dokumen itu memuat tiga doktrin utama geng motor.
1. Berani melawan polisi dengan pangkat komisaris ke bawah
2. Bernyali baja melakukan kejahatan
3. Anggota harus berani melawan orangtua.
Moonraker (M2R)
Gang motor Moonraker (M2R) didirikan pada 1978 oleh siswa SMA di Jalan Dago, Bandung.
Moonraker (M2R) adalah salah satu geng motor yang dikenal garang.
Buat anak Bandung, Moonraker adalah melegenda.
Mereka selalu turun balapan antar life members atau klub lain saat lalu lintas sedang ramai-ramainya.
Mereka balapan di Jalan Ir. Juanda atau Dago.
Baca juga: Hotman dan Keluarga Vina Cirebon Tolak 2 DPO Fiktif, Minta Jokowi Turun Tangan, Pegi Bisa Dibebaskan
Kehebatan mereka dalam balap motor menjadi perbincangan pembalap liar dan mojang Bandung.
Dalam organisasinya terdapat jabatan panglima perang yang mengatur ketika terjadi perang antar-geng atau perebutan wilayah.
Moonraker menguasai daerah Dago dan Dipatiukur.
Pada Desember 2011 terjadi bentrok dengan Geng XTC, satu anggota tewas dengan badan penuh tusukan.
Tapi, di laman resminya, mereka mengaku sering dikambinghitamkan oleh para berandalan bermotor untuk melakukan aksi kriminal.
Exalt to Coitus (XTC)
XTC dibentuk pada 1987 oleh tujuh orang siswa SMA swasta Bandung.
Mengutip Tempo, Exalt to Coitus artinya kurang lebih ‘menyenangi segala sesuatu tentang seks’. Seiring waktu, namanya berubah menjadi Exalt to Creativity.
Lambang XTC, lebah membawa samurai. Semboyan XTC: “Loe asik gw santai, loe usik gw bantai.”
XTC memiliki sekitar 5.000 anggota yang tersebar di Jawa Barat dengan pusat di Bandung.
Baca juga: Mantan Kapolda Jabar Ungkap Kasus Vina Cirebon Tak Jadi Atensi, Johnson Panjaitan: Mirip Kasus Sambo
Untuk menjadi anggota, calon harus mengikuti penggojlogan di Lembang.
Biasanya calon akan diuji ketahanan fisik seperti ditendang, diinjak, dan dipukul.
Lalu, diadakan tes mengendarai motor ke rumah tanpa rem.
Kegiatan lainnya konvoi, adu balap, dan kriminal, seperti penodongan.
Brigez
Brigez didirikan pada 1980-an oleh siswa SMA 7 Bandung.
Kepanjangan Brigez adalah Brigadir Seven.
Pada 1999, nama geng berubah menjadi Brigadir Gestapu.
Awalnya mereka hanya balap liar, tetapi berubah menjadi tindakan kriminal.
Brigez menguasai Jalan Lengkong Besar dan Kecil, lalu Sudirman.
Untuk menjadi anggota, calon wajib memiliki ketrampilan bermotor.
Baca juga: Pakar Hukum UI Minta Polisi Jangan Defensif Ungkap Penghapus 2 DPO di Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Calon juga diuji dengan aksi mengundang bahaya dan meminum darah.
Sampai tahun 2018 permusuhan keduanya belum juga padam.
Pada Minggu, 24 Maret 2018, seorang pemuda berjaket XTC dibacok segerombol anggota Brigez di Sukabumi, Jawa Barat.
Malam Menyeramkan di Bandung
Pada tahun 2007, Pikiran Rakyat mencatat keluar pada malam hari di Kota Bandung sangat menyeramkan.
Sebab, di jalan utama Kota Bandung kerap terlihat balapan liar dari para anggota gang motor.
Tak hanya itu, aksi kriminalitas anggota gang motor meresahkan pengguna jalan.
Sejak akhir 2006 hingga pertengahan 2007 banyak aksi brutal terjadi dan terdapat korban jiwa.
Tercatat dua geng yang sering adu fisik. Mereka adalah Brigez dan Exalt to Coitus (XTC)
Satu dekade berselang, mereka terus mencoba memulihkan citra.
Brigez, GBR, Moonraker, maupun XTC kini bertransformasi menjadi organisasi kepemudaan yang aktif berkegiatan bersama ormas atau LSM.
Menguak Dugaan Dalang Dibalik Layar Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sosok Istri Trauma |
![]() |
---|
Wanita Muda asal Brebes Tewas Digorok, Jenazahnya Tergeletak di Depan Kos di Jalan Brantas Tegal |
![]() |
---|
Dugaan Keterlibatan Bos Besar, Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN dari Keluarga Transmigran |
![]() |
---|
15 Orang Jadi Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank BUMN |
![]() |
---|
Dwi Hartono Otak Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Diusung Jadi Bupati, Anggota TNI Terlibat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.