Ustaz M Syarif Hasan L Firdausi Sebut Puasa Ramadan Harus Ikhlas Bila Tak Ingin Ibadahnya Sia-sia

Laporan wartawan Wartakotalive.com, Rendy Rutama Putra

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEKASI UTARA - Seluruh masyarakat dunia, terkhusus umat muslim saat ini tengah menjalankan ibadah puasa wajib bulan suci ramadan 1445 Hijriah.

Namun, apakah kalian tahu bahwa setiap orang yang berpuasa perlu didampingi ketulusan hati saat menjalankannya?

Pendakwah asal Kota Bekasi, Ustaz Muhamad Syarif Hasan L Firdausi mengatakan sebagaimana dalam surah Al-Baqarah ayat 183.

Surah tersebut terdapat penjelasan terkait panggilan Allah SWT khusus kepada orang-orang yang beriman kepadanya, jadi puasa ini berkaitan dengan iman.

Baca juga: Ini 7 Amalan di Bulan Suci Ramadan yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

“Dengan kata lain harus ikhlas untuk menggapai puasa itu, kedua perlu selalu mengikuti kaidah-kaidah Allah SWT dan Rasul SAW, dan memahami keutamaan puasa itu akan nantinya dibalas secara pasti oleh Allah SWT, kata Ustaz Firdausi, Selasa (12/3/2024).

Pria yang kerap mengisi Kuliah Tujuh Menit (Kultum) di Masjid Almanar, Kota Bekasi itu menuturkan jika puasa dijalankan tidak dengan ikhlas, maka akan seluruhnya sia-sia.

Sangat disayangkan juga, terkhusus saat datangnya bulan suci ramadan, karena seharusnya umat muslim dapat mengupayakan semaksimal mungkin menggapai pahala.

Baca juga: Mimpi Basah di Siang Hari saat Berpuasa Apakah dapat Membatalkan Puasa? Ini Kata Ustaz Ishaq Ismail

Karena terdapat ladang pahala yang bernilai berbeda dari waktu pada umumnya.

“Seandainya orang tahu waktunya puasa wajib akan datang, tapi dia malah tidak ingin berpuasa atau tidak meyakini puasa, itu dia tidak akan mendapat apa-apa dan akan mendatangkan sia-sia, maka ampunan Allah SWT pun tidak akan dapat,” imbuhnya.

Setelah itu, Ustaz Firdausi menjawab pertanyaan dari netizen bernama Virda yang bekerja di perusahaan swasta.

Pertanyaannya itu meliputi apakah hukumnya makan di dekat orang yang berpuasa? Perlukah menjauhkan jarak? Walaupun sudah diizinkan.

Ustaz Firdausi pun menjawab berdasarkan aturan Islam di kitab Adabul Mufrad Imam Bukhari.

Baca juga: Berikut Tujuh Hal Mendasar yang Dipastikan Membatalkan Puasa Berdasarkan Al-Quran

Kitab itu menjelaskan bahwa bagaimana sikap seseorang yang tidak berpuasa menghadapi orang yang berpuasa dengan harus mempunyai sikap, yang artinya mampu menghormati orang yang berpuasa.

Bukan diartikan tidak boleh, melainkan diperbolehkan, hanya saja kalau yang berpuasa mengizinkan makan di dekatnya, namun dianjurkan untuk menghormati.