Pilpres 2024

Analisa Denny JA Bila SBY Turun Gunung Genjot Suara Prabowo Subianto di Jawa Timur

Susilo Bambang Yudhoyono akan turun gunung menangkan Prabowo Subianto di Jawa Timur. Ini Analisa LSI Denny JA.

Editor: dodi hasanuddin
@sb.yudhoyono
Analisa Denny JA Bila SBY Turun Gunung Genjot Suara Prabowo Subianto di Jawa Timur 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny Janujar Ali menyampaikan analisanya tentang pertarungan Prabowo Subianto di Jawa Timur.

Terutama tentang turun gunungnya Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhono yang akan turun gunung ke Jawa Timur.

Pertanyaannya adalah seberapa besar efek elektoral dukungan Demokrat kepada Prabowo?

Baca juga: SBY Pilih Gabung ke Koalisi Indonesia Maju, Siap Turun Gunung Menangkan Prabowo Subianto

Lalu di mana peran Demokrat untuk Prabowo?

Denny JA menjelaskan, peran pertama yang dapat memberi efek elektoral adalah jika SBY all out, dan turun gunung.

SBY akan membantu Prabowo banyak sekali. Mengapa? SBY adalah superstar di zamannya.

Dalam Pilpres 2004, ia menang telak sekali dengan selisih 20 persen di atas saingan terdekatnya.

Bahkan, di tahun 2009, SBY menang lebih 30 persen di atas saingan terdekatnya (Satu putaran saja dalam kondisi tiga pasang capres).

"Saya ingat di tahun itu, 2009, menggemakan slogan Satu Putaran Saja. Begitu kuat gema slogan itu, menjadi polemik pro- kontra. Saya pun diberi penghargaan News Maker of Election 2009, oleh perkumpulan wartawan (PWI Jaya), karena slogan yang saya buat itu terbukti dan menjadi perhatian utama," kata Denny.

Baca juga: Pernyataan SBY Untuk Anies Baswedan Dinilai Pengamat Merusak Nama Baik

Jika SBY all out, lanjutnya, banyak sekali para pendukung lama SBY bisa datang. SBY bisa mengajak kembali komunitas lamanya untuk mendukung calon presiden pilihannya, Prabowo.

Kedua, Demokrat juga dapat diberikan tugas khusus fokus di Jawa Timur. Karena itulah wilayah Battleground, yang menentukan menang dan kalah seorang capres.

Terutama ketika Ganjar melawan Prabowo di putaran kedua misalnya, karena Prabowo unggul di Jawa Barat, dan Ganjar unggul di Jawa Tengah, maka Jawa Timur itu menjadi pertaruhan.

Siapa yang unggul di Jawa Timur besar kemungkinan akan unggul di keseluruhan pertarungan calon presiden.

SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. Ia mendirikan museumnya di sana. Dibandingkan wilayah lain, Jawa Timur lebih hangat ke SBY (dan Demokrat).

Dua peran itulah yang dapat membuat dukungan Demokrat memberikan efek elektoral sangat signifikan kepada Prabowo.

Skema Dua Putaran

Data dari survei terakhir LSI Denny JA yang disampaikan Ekpresi Data menyebutkan bahwa bulan Agustus 2023. Kini partai yang mendukung Prabowo di parlemen adalah Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat.

Total dukungan empat partai itu berdasarkan survei: 35,7 persen.

Rinciannya: Gerindra (16,7 persen), Golkar (12,7 persen), PAN (4.0 persen), Demokrat (3.3 persen).

Sementara Ganjar didukung oleh dua partai, yaitu PDIP dan PPP. Total dua partai ini, berdasarkan survei LSI Denny JA, Agustus 2023, dukungannya sebesar 25,2 persen.

Baca juga: Yenny Wahid Usulkan Cawapres dari Anak Muda, Prabowo Sebut Sosok Erick, Gibran, Hingga Ridwan Kamil

Terdiri dari PDIP (23. 2 persen), dan PPP (2.0 persen).

Sedangkan Anies didukung oleh PKS, Nasdem dan PKB. Total dukungan partai ini sekarang (survei Agustus 2023), perolehannya 17,8 persen.

Yaitu Nasdem (5.6 persen), PKB (6.6 persen) dan PKS (5.6 persen).

Berdasarkan perimbangan kekuatan mesin partai politik, Prabowo unggul cukup telak sekali di atas 10 persen. (Prabowo: 35,7 persen VS Ganjar: 25.2 persen VS Anies: 17,8 persen)

Lalu bagaimana dengan elektabilitas capres Prabowo VS Ganjar VS Anies? ini datanya, berdasarkan survei LSI Denny JA yang sama (Agustus 2023).

Jika tiga capres yang maju, Prabowo unggul tipis, memperoleh 36,2 persen. Ganjar 35,8 persen dan Anies jauh di bawahnya: 19,7 persen.

Maka jika pilpres hari ini, Ganjar dan Prabowo masuk ke putaran kedua.

Di putaran kedua, Prabowo melawan Ganjar, unggul Prabowo cukup telak. Prabowo: 51,5 persen. Ganjar 43,1 persen. Selisih keduanya di atas margin of error: 8,4 persen.

Per hari ini, lima bulan sebelum Pilpres 2024 (Febuari), Prabowo unggul baik untuk dirinya sendiri (capres), ataupun untuk mesin partai politik yang mendukung di belakangnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved