Ibu dan Anak Tewas di Cinere

Polisi Korek Kepribadian Korban Penemuan Jasad Ibu dan Anak di Cinere Depok Melalui Sekolah

jumlah saksi itu bertambah lantaran pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak sekolah dasar tempat David belajar dulu

TribunnewsDepok.com/M. Rifqi Ibnumasy
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian (tengah kemeja hitam) menjelaskan pihaknya telah memeriksa 15 saksi kasus penemuan kerangka ibu dan anak di Cinere, Kota Depok 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CINERE - Polisi telah memeriksa 15 saksi kasus penemuan kerangka ibu dan anak di Perumahan Bukit Cinere Indah (BCI), Cinere, Kota Depok.

Tambahan satu saksi itu berasal dari pihak sekolah tempat David Arianto Wibowo (39), anak dari Grace Arijani Harahapan (64) yang ditemukan tewas bersama pada Kamis (7/9/2023) lalu bersekolah.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian menjelaskan, awalnya saksi yang telah diperiksa sebanyak 14 orang.

Namun, jumlah saksi itu bertambah lantaran pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap pihak sekolah dasar tempat David belajar dulu.

Baca juga: Tim Apsifor Kumpulkan Ratusan Data Pelajari Perilaku Korban Tewas Ibu dan Anak di Cinere Depok

"Saksi sekarang sudah diklarifikasi 15 orang, saksi yang nambah satu dari pihak sekolahan dari sekolahan si David," kata Samian usai olah TKP lanjutan, Kamis (14/9/2023).

Hasil keterangan dari saksi pihak sekolah akan digunakan sebagai data pendukung forensik kepribadian korban.

Pihak kepolisian juga telah memeriksa 14 saksi dari keluarga korban hingga petugas PLN yang pernah menangani instalasi listrik di TKP.

Baca juga: APBD Kota Depok Naik dari Rp 3,8 triliun menjadi Rp 4,2 triliun, Kontribusi PAD 45 Persen

Tim Apsifor Kumpulkan Ratusan Data

Sebelumnya, tim Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor) diterjunkan dalam olah TKP lanjutan penemuan jasad ibu dan anak di Cinere, Kota Depok pada Kamis (14/9/2023).

Dalam tugasnya itu, Tim Apsifor berhasil mengumpulkan ratusan data yang berkaitan dengan kematian ibu dan anak tersebut.

Menurut Pembina Apsifor Reni Kusomo Wardani, pihaknya baru melakukan observasi dan pengumpulan data kasus penemuan jasad itu.

Baca juga: Polantas Sebut Pengendara Motor dengan "Monyet", Dirlantas Polda Metro Jaya Minta Maaf

"Kita masih observasi, kemudian kita men-collec apapun data yang ada di sama, belum kita sortir, masih mentah semuanya," kata Reni di lokasi.

"Semua yang ada di sana, karena bagaimanapun perilaku seseorang bisa dilihat dari apa yang ada di dalam tempat tinggalnya, ruang-ruang aktivitasnya," sambungnya.

Sesudah pengumpulan data, tim Apsifor akan melakukan pengukuran dengan melibatkan pihak-pihak yang bersangkutan dengan korban.

Baca juga: Dipecat dari Sekolah, Guru Honorer Ungkap Alasan Bongkar Dugaan Korupsi di SDN Cibeureum 1 Bogor

Adapun data-data yang telah dikumpulkan tim Apsifor berupa keseharian korban mulai dari bagaimana ia makan, mandi hingga menjalani aktivitas lainnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved