Pilpres 2024

Duet Anies Baswedan dengan Cak Imin, Pengamat Politik: Langkah Cerdas Surya Paloh

Pengamat politik, Hendra Setiawan Boen angkat bicara soal duet Anies Baswedan - Cak Imin di Pilpres 2024.

Editor: dodi hasanuddin
Wartakotalive.com/Alfian Firmansyah
Duet Anies Baswedan dengan Cak Imin, Pengamat Politik: Langkah Cerdas Surya Paloh. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Partai NasDem sudah memastikan duet Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Capres dan Cawapres 2024.

Hal itu pun membuat Koalisi Perubahan dan Persatuan (NasDem, Demokrat, dan PKS) serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PBB) bubar.

Duetnya Anies - Cak Imin pun mendapat sorotan dari pengamat politik, Hendra Setiawan Boen.

Baca juga: BREAKING NEWS: Partai Demokrat Mantap Cabut Dukungan ke Anies Baswedan dan Keluar dari Koalisi

Hendra menilai, duet Anies-Cak Imin ini menjukkan langkah brilian dari Surya Paloh.

Sebab, langkah tersebut membuat Partai Demokrat keluar dari koalisi.

Partai Demokrat dinilai sebagai duri dalam daging di Koalisi Perubahan dan Persatuan. Hal ini lantaran Demokrat memaksa Anies mendeklarasikan Cawapres secepatnya.

Sedangkan Surya Paloh bekerja keras menambah partai pendukung dengan mencoba menarik Golkar dan PKB.

“Partai Demokrat seperti duri dalam daging. Kalau melihat pilpres 2019, Demokrat juga seperti menjegal dari dalam pasangan Prabowo dan Sandi pada saat mereka lagi-lagi secara terbuka menyerang koalisinya sendiri setelah melaksanakan semacam istigosah di Gelora Bung Karno," katanya, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: Duet Anies Baswedan-Cak Imin, Partai Gerindra Batalkan Kerjasama dengan PKB

Menurut Hendra, Demokrat terlalu baper menanggapi masuknya PKB dan Cak Imin ke dalam koalisi. Padahal Anies diberikan kewenangan oleh anggota koalisi untuk memilih Cawapresnya.

Tak hanya itu, Anies juga segera mengirim Sudirman Said untuk memberitahu perkembangan terakhir. Jadi tidak ada pelanggaran kepatutan maupun moral dalam kasus ini

Tapi, bila melihat tahun 2019, seharusnya Demokrat tak baper.

Mahfud MD telah ditunjuk sebagai cawapres dan bahkan telah mempersiapkan baju untuk deklarasi untuk kemudian batal pada detik-detik terakhir.

“Satu-satunya yang mungkin bisa dianggap penghianatan oleh Demokrat mungkin adalah Anies telah menunjuk AHY sebagai cawapres dan kemudian membatalkan," ujarnya.

Hendra menambahkan bahwa elektabilitas AHY diprediksi tidak akan bisa mendongkrak Anies Baswedan.

Acuannya adalah AHY kalah telak di pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Artinya, keluarnya Demokrat menjadi hal positif bagi Anies.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved