Pemilu 2024
Ramai Ajakan Pemilu Damai 2024 Melalui Mural, Kader Muda PKS Ahmad Syihan Ismail: Saya Suka
Melalui mural yang sudah disampaikan, Ahmad Syihan Ismail berharap juga agar peserta lain pun siap untuk bersama-sama berkompetisi secara sehat.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: murtopo
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, Cahya Nugraha
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK- Maraknya sajian seni mural berkonten himbauan kepada masyarakat untuk menjaga Pemilu 2024 agar aman dan damai di jalan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat direspon oleh Kader muda PKS asal Depok, Ahmad Syihan Ismail.
Sebut saja, Pemilu Damai: Stop Hoax, Suaramu Menentukan Masa Depan Bangsa, Pemilu Damai Indonesia Maju, No Hoax, Pemilu Jujur dan Adil, No Money Politic, Kampanye Aman dan Kondusif dan lain sebagainya.
Ia menilai mural yang disajikan lewat peringatan Hari Bhayangkara ke-77 tersebut memiliki nilai ajakan yang sangat positif dan kreatif, dirinya pun tak menampik bahwa suka dengan karya tersebut.
"Positif banget, suka saya. Saya pandang itu sebuah ajakan positif yang memang dari dulu harusnya pemilu harus berlangsung dengan aman dan damai tidak ada upaya untuk merusak pesta demokrasi," ungkapanya.
Baca juga: PPDB Sistem Zonasi di Depok Dikeluhkan Orangtua, Bacaleg DPRD Ahmad Syihan Ismail Minta Diperbaiki
Melalui mural yang sudah disampaikan, ia berharap juga agar peserta lain pun siap untuk bersama-sama berkompetisi secara sehat, bersih dan jujur.
"Kalo kita dari PKS sudah pasti damai, tinggal bagaimana peserta yang lain siap gak untuk sama sama berkompetisi yang sehat, bersih, jujur untuk ber kontestasi dalam pemilu 2024," ucapnya.
Sementara, Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) , Cecep Hidayat menilai secara terminologi bahwa mural adalah sebuah pesan atau citra yang disampaikan masyarakat kepada pemerintah maupun sebaliknya.
Baca juga: Ahmad Syihan Ismail, Bacaleg DPRD Kota Depok Bakal Fokus di Pendidikan dan Meningkatkan UMKM
"Jadi kan sebenarnya mural itu lukisan besar yang dibentuk untuk mendukung ruang arsitektur yang umumnya digambar di ruang publik," kata Cecep.
"Harapannya dengan menggambar di ruang publik itu akan menjadi media penyampai pesan pada khalayak ramai," sambungnya.
Sebagai contoh yang terjadi di Jalan Juanda, dengan gambar atau citra yang muncul soal pemilu damai pada tembok yang berjejer rapi, harapannya adalah menjadi pesan-pesan kepada publik.
Meski mural memiliki banyak manfaat di dalamnya, kendati demikian Cecep memberikan catatan penting bahwa selayaknya pesan yang disampaikan di dalam mural harus singkat namun langsung menyentuh kepada publik.
Baca juga: Ahmad Syihan Ismail Bacaleg PKS Jawa Barat Dibuat Takjub dengan Karya Anak Bangsa
"Mural ini punya banyak manfaat, dia bisa menjadi wadah ekspresi daripada seniman, menjadi media pemerintah juga yang ingin pesannya tersampaikan," kata Cecep
Bila bicara dari pendekatan komunikasi politik ada namanya komunikator, komunikatornya bisa pemerintah itu sendiri, masyarakat yang kemudian diterjemahkan kepada pelukis mural nya atau bisa jadi pelukisnya sendiri.
"Kemudian kontennya apa? adalah citra atau pesan yang muncul digambar di media arsitektur tembok tersebut," jelas Cecep.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.