Berita Depok
Kantin Sekolah Diijinkan Beroperasi Selama PTM, Kadisdik Jabar Minta Sekolah Cegah Kerumunan Siswa
Kantin Sekolah Diijinkan Beroperasi Selama PTM, Kadisdik Jabar Minta Sekolah Cegah Kerumunan Siswa
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Setelah sempat tak diijinkan untuk dibuka, akhirnya sekolah kembali diperbolehkan untuk membuka kantin selama proses belajar mengajar di sekolah.
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi seusai meresmikan Playeducation di Sekolah Cakra Buana, Jalan Sawangan Raya, Pancoran Mas, Kota Depok, Kamis (19/5/2022).
"Kantin sudah boleh dibuka tapi hanya 75 persen dari total kapasitas, tetapi aturannya diserahkan ke sekolah masing-masing," tutur Dedi kepada wartawan, Kamis (19/5/2022).
Namun demikian, Dedi berharap dengan dibukanya kembali kantin sekolah, dirinya berharap siswa yang ingin jajan untuk bisa diakomodir.
"Ada sekolah yang kalau siswanya mau jajan dengan perwakilan, misalnya ketua kelas atau satu orang dititipkan untuk beli ke kantin, sehingga tidak langsung penuh atau berkumpul di kantin semua," tandasnya.
Sebelumnya Dedi juga menyatakan pihaknya belum memperbolehkan melepas masker di lingkungan sekolah, meski Presiden Joko Widodo telah menyatakan secara resmi diperbolehkannya membuka masker di ruang terbuka.
Alasannya, kata Dedi, pihaknya menilai penggunaan masker di sekolah dapat menghindari siswa bukan hanya dari penularan Covid-19 melainkan juga dari debu atau penyakit lainnya.
Baca juga: Kadisdik Jabar Perbolehkan Sekolah & Siswa Gelar Studi Tour, Tapi Tak Keluar dari Wilayah Jawa Barat
Baca juga: Kenali Tatto Ikan Mas di Tangan-Golok di Kaki, Eni Ungkap Sosok Pria yang Tewas Tergorok di Cibitung
"Kita enggak mau nantinya akan menimbulkan klaster sekolah, untuk itu saya belum menginstruksikan untuk membuka masker di dalam area sekolah," papar Dedi kepada wartawan saat berkunjung ke Kantor PWI Kota Depok, Jalan Melati Raya, Pancoran Mas, Kota Depok, Kamis (19/5/2022).
"Indonesia ini kan sedang menuju ke Endemi tetapi sejauh ini saya belum menginstruksikan membuka masker walaupun di lapangan sekolah atau di luar kelas," tandasnya.
Termasuk di antaranya menghalau penyakit Hepatitis Akut misterius yang kini tengah menghantui sejumlah negara termasuk Indonesia.
Terkait hal itu, Dedi mengatakan pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh sekolah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan termasuk dalam mencegah penyakit Hepatitis Akut misterius.
"Penularannya (Hepatitis Akut misterius) cepat tapi karena kita sudah terbiasa menangani Covid-19 jadi kami sudah melakukan pencegahan tersebut dengan prokes (Covid-19) salah satunya," tuturnya.
Sejauh ini, Dedi mengaku pihaknya sudah mendapatkan laporan adanya 12 siswa yang terindikasi Hepatitis Akut misterius.
"Kalau secara nasional itu kan laporannya ada 220 kasus tapi untuk di Jabar saya lupa berapa jumlah pastinya," akunya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/depok/foto/bank/originals/Kantin-Sekolah-SMPN-20-Pancoran-Mas.jpg)