Minyak Goreng
Emak-emak di Depok Minta Pemerintah Atasi Segera Kelangkaan Minyak Goreng
Pemerintah diminta segera atasi kelangkaan minyak goreng. Hal itu disampaikan emak-emak di Kota Depok.
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIPAYUNG - Emak-emak di Depok minta Pemerintah atasi segera kelangkaan minyak goreng.
Hingga saat ini kelangkaan minyak goreng belum bisa diatasi oleh Pemerintah. Akibatnya banyak warga di Indonesia yang rela antre untuk mendapatkan munyak goreng seharga Rp 14.000 per liter.
Hal itu membuat emak-emak di Kota Depok bersuara.
Baca juga: Polres Bogor Sidak Gudang Agen dan Distributor Minyak Goreng, Ini Kenyataannya
Asri (47) warga Kecamatan Cipayung, Kota Depok meminta Pemerintah untuk mengambil langkah cepat mengatasi minyak goreng.
Hal tersebut dimintanya agar emak-emak dapat hidup tenang.
"Ada bagusnya juga minyak goreng langka saya jadi irit pakai minyak goreng. Tapi, kalau habis susahnya minta ampun. Hidup saya jadi gak tenang," katanya, Rabu (16/3/2022).
Baca juga: Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin Minta Warga Lapor Polisi Bila Temukan Penimbunan Minyak Goreng
Hal senada disampaikan Ira (45) warga Kecamatan Beji.
Ira berharap Pemerintah segera menormalkan kembali pasokan minyak goreng. Apalagi menjelang Ramadan yang membutuhkan banyak minyak goreng.
"Saya berharap Pemerintah tidak kalah dari spekulan. Pemerintah yang saat ini mengayomi warganya dapat menindak tegas spekulan, hingga saya bisa tenang gak takut kehabisan minyak goreng," tuturnya.
Minyak Goreng Dikemas Ulang
Di saat emak-emak kesusahan mendapat minyak goreng, sebaliknya pengusaha memanfaatkan kondisi tersebut untuk mencari keuntungan.
Hal itu diketahui setelah Polres Metro Depok mendapati rumah yang dijadikan usaha minyak goreng di Jalan raya Pasir Putih, Kecamatan Sawangan.
Baca juga: Presiden Jokowi Ungkap Isi Obrolannya dengan Marc Marquez Cs di Istana
Pemilik usaha minyak goreng tersebut membeli minyak goreng seharga Rp 12.000 per liter. Kemudian minyak goreng itu dikemas ulang dan dijual Rp 14.000 per liter.
"Kami mendapatkan laporan dari masyarakat, makanya kami melakukan penggrebekan. Kasus ini masih kami dalami," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, kemarin.
Yogen menambahkan bahwa usaha tersebut telah beroperasi dari tahun 2017. Meski demikian mereka tidak memiliki izin usaha dan label dari BPOM.
Dalam pengerebakn itu Polres Metro Depok mengamankan 2.300 minyak goreng yang siap dipasarkan.
