Kabupaten Bogor

Aktivitas Tambang di Bogor Ditutup Dedi Mulyadi, Sumardi Kini Bekerja Sebagai Kuli Bangunan

Sumardi kehilangan mata pencaharian sebagai supir truk tambang akibat kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi (KDM) menutup aktivitas tambang di Bogor.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
PENUTUPAN TAMBANG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (pakai topi totopong) berdialog dengan warga terdampak penutupan tambang di Aula Setda Kabupaten Bogor, Cibinong, Jawa Barat, pada Senin (3/11/2025). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Senyum Sumardi mengembang saat menerima bantuan uang tunai dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Aula Setda Kabupaten Bogor, Cibinong, Jawa Barat, pada Senin (3/11/2025).

Warga Desa Lumpang, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, ini lega karena bisa mendapatkan uang untuk menafkahi keluarganya.

Selama sebulan terakhir, Sumardi kehilangan mata pencaharian sebagai supir truk tambang akibat kebijakan Gubernur Dedi Mulyadi (KDM) menutup aktivitas tambang di Bogor Barat sejak akhir September 2025.

"Alhamdulilah, saya bersyukur mendapatkan dana kompensasi dari Pemprov Jawa Barat," kata Sumardi.

Sejak kehilangan pekerjaan sebulan terakhir ini, Sumardi mengaku bekerja sebagai kuli bangunan untuk menghidupi istri dan 3 orang anaknya.

Baca juga: 9.000 Warga Kabupaten Bogor Terdampak Penutupan Tambang Terima Bantuan dari Dedi Mulyadi

"Semoga rencana Pak KDM merekrut supir truk tambang bekerja di Pemprov Jawa Barat bisa direalisasikan," ungkap Sumardi.

Kepala Desa Lumpang, Muhamad Rodis Faisal, berharap warganya yang belum terverifikasi mendapatkan dana kompensasi baru 169 kepala keluarga.

"Kami berharap, warga kami yang belum terdampak dan memang benar terdampak penutupan sementara usaha tambang, bisa juga mendapatkan dana kompensasi," ujar Muhamad Rodis Faisal.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 9.628 kepala keluarga yang terdampak penutupan sementara aktivitas tambang di Kecamatan Cigudeg, Rumpin dan Parung Panjang mendapatkan dana kompensasi dari Pemprov Jawa Barat.

Baca juga: Pantau Dampak Penghentian Operasional Tambang di Bogor Barat, Ini Janji Wabup Jaro Ade

Ribuan warga ini akan mendapatkan uang atau dana kompensasi sebesar Rp 3 juta per bulan , selama 3 bulan dari November 2025 hingga Januari 2026.

"Hari ini kami memberikan dana kompensasi sebesar Rp 3 juta untuk ribuan kepala keluarga yang terdampak penutupan sementara operasional usaha tambang," ungkap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Cubinong, Senin (3/11/2025).

Pria yang akrab disapa KDM ini menyayangkan upah buruh yang sangat murah di sektor pertambangan.

Padahal resiko pekerja tambang sangat besar dan rawan mengalami kecelakaan lalu lintas.

"Buruh usaha tambang seperti supir dan tukang belah batu hanya mendapatkan upah harian sebesar Rp 50 hingga Rp 80 ribu per hari. Ini sangat disayangkan," ucapnya.

Baca juga: Tolak Keputusan Dedi Mulyadi Hentikan Operasional Tambang, Ribuan Warga Parungpanjang Turun ke Jalan

KDM berjanji akan membuat formulasi agar penghasilan pekerja tambang bisa lebih besar dibanding saat ini.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved