Berita Jakarta

Detik-detik Ledakan Saat Salat Jumat di SMAN 72 Jakarta, Siswa Panik Berhamburan Selamatkan Diri

Ledakan yang mengguncang SMA Negeri 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) siang membuat para siswa dan siswi panik.

Editor: Hironimus Rama
Istimewa
LEDAKAN SMAN 27 JAKARTA - Potret gerbang depan SMAN 72 Jakarta paska insiden ledakan pada Jumat (7/11/2025). 

Laporan Nuri Yatul Hikmah

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, KELAPA GADING — Ledakan yang mengguncang SMA Negeri 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) siang membuat para siswa dan siswi panik dan berhamburan menyelamatkan diri.

Aurel Palma, siswi SMA Negeri 72 Jakarta, menceritakan detik-detik insiden ledakan terjadi.

Dia mengungkapkan ledakan di SMAN 72 Jakarta itu terjadi saat puluhan siswa sedang melaksanakan salat Jumat. 

Baca juga: Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Masih 17 Tahun, 20 Korban Masih Dirawat

"Ledakan pertama terdengar di area lapangan sekolah. Sementara ledakan kedua berasal dari lantai tiga masjid tempat siswa salat," kata Aurel di Kelapa Gading, Jumat (7/11/2025).

Setelah ledakan itu terjadi, sebagian siswa yang selamat lantas berhamburan turun ke bawah dan berteriak minta tolong.

"Pada teriak minta tolong gitu. Ada yang udah berdarah-darah, ada yang tangannya udah kebakar gitu," ujarnya.

Tak sampai di situ, ada satu ledakan susulan yang juga menjadi momen di mana siswa diminta pihak sekolah untuk segera keluar dari sekitar lokasi kejadian.

Aurel bersaksi, ledakan pertama terdengar saat khotbah Jumat berlangsung.

"Nah dengerin khotbah terus tiba-tiba bunyi duar gitu. Habis itu ketua kelas aku, kepalanya ada yang kena kayak kaca atau kain gitu," ujarnya.

Menurutnya, insiden itu seketika menimbulkan kepanikan luar biasa di lingkungan sekolah.

Hal itu juga sampai membuat siswa perempuan panik dan menjerit ketakutan.

"Kita langsung pada lari, disuruh. Bukan-bukan lari-lari, aku langsung pada nangis-nangis juga yang cewek-cewek karena panik," ungkap Aurel.

"Yang cowok-cowok juga pada digotong-gotong gitu. Ada yang digotong ke UKS. Pas ledakan ke tiga, langsung suruh, keluar semua," imbuhnya.

Selain siswa, Aurel juga melihat ada pedagang kantin yang turut menjadi korban ledakan.

Kini, pihak sekolah meminta ia dan teman-temannya untuk segera pulang lantaran kondisi yang tidak menungkinkan.

"Masalah tas yang di kelas-kelas itu, nanti diinfoin lagi. Yang penting kita pulang dulu, kabarin orang tua," pungkasnya. (m40)

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved