Hal itu membuat Iwan panik. Dengan gerakan cepat Iwan berada di belakang Siska sambil menjambak rambutnya.
Kemudian Iwan berusaha menempelkan clurit ke leher Siska. Janda dua anak tersebut berusaha menahan clurit tersebut hingga tangannya berdarah.
Baca juga: Kisah Tragis Setengah Jam Sebelum Siswi Kelas 2 SD di Lampung Dirudapaksa dan Dibunuh, Pelaku Buron
Tak lama kemudian, clurit tersebut menempel pada leher bagian kanan Siska. Clurit itu kemudian ditekannya ke leher Siska.
Siska berusaha melepaskan diri, sehingga untuk kedua kali, Iwan menekan Clurit dengan kuat ke leher Siska, hingga leher tersebut robek dan mengeluarkan darah.
Minum Darah dan Perkataan Terakhir Siska
Melihat darah mengucur deras dari leher Siska, Iwan pun langsung menyedot darah Siska dan meminumnya.
"Saya minum darah Siska spontak. Saat itu saya tidak punya pikiran apa-apa. Saya gak tahu apakah saya menggorok leher kekasih saya. Setahu saya Clurit itu ditekankan ke leher pacar saya," tandas iwan.
Usai meminum darah Siska, tiba-tiba Siska mengeluarkan perkataan terakhirnya.
"Kamu kok gak kasihan sama anak-anak saya," kata Siswa.
Usai Siska menyampaikan hal itu, dia pun langsung lemas dan terkapar di lantai dan banjir darah. Siskwa pun tewas di lokasi.
Setelah Siska tak bernyawa. Lalu Iwan mengambil handphone dan membanting telepon selular tersebut.
Dilihatnya buruh yang ada di mess itu sudah kosong lantaran kabur dari mess.
Kemudian Iwan ke luar kamar mess. Iwan pun bertemu dengan rekan perempuannya dan meminta diantarkan ke Polsek Sukarame untuk neyerahkan diri.
Tak jauh dari Polsek Sukarame, Iwan membuat clurit yang digunakan untuk membuh Siska sang kekasih.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id