Depok Hari Ini

Warga Tolak Perluasan TPA Cipayung, Minta TPA Ditutup Saja

Editor: murtopo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TPA CIPAYUNG - Aktivitas memulung sampah di TPA Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (29/7/2025). (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy)

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIPAYUNG -- Pemkot Depok masih membutuhkan lahan hingga kurang lebih tiga hektare lagi untuk perluasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.

Perluasan lahan TPA Cipayung tersebut menjadi saah satu syarat untuk mewujudkan rencana pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Nantinya, tempat ini akan dikembangkan menjadi proyek berbasis pengelolaan sampah menjadi tenaga listrik.

Wali Kota Depok, Supian Suri menjelaskan, salah satu syarat untuk rencana proyek strategis nasional tersebut adalah pihaknya harus menyediakan lahan seluas 5 hektare untuk lokasi.

Baca juga: Kisah Pemulung Lansia di TPA Cipayung Depok, 20 Tahun Bertahan demi Sekolahkan Anak

Namun, penyediaan lahan 5 hektare untuk lokasi masih dalam proses. 

“Kita baru punya space lahan 2 hektar kurang lebih, yang di luar TPA kita, yang bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan sampah di luar metode yang kita jalankan hari ini,” kata Supian saat meninjau TPA Cipayung, Selasa (29/7/2025).

“Sehingga kita butuh sekitar 3 hektar lagi ditambahkan untuk kita bisa bersurat ke Kementerian bahwa kita Depok siap menjadi kota yang siap untuk dikelola pengelolaan sampah menjadi energi listrik,” sambungnya.

Baca juga: PSN Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik Bakal Dibangun di Depok, Ini 4 Syarat yang Harus Dipenuhi

Supian menegaskan, pihaknya masih berusaha untuk memenuhi semua syarat agar PSN pengolah sampah jadi energi listrik dapat segera direalisasikan.

Wali Kota Depok Supian Suri berencana menambah luas wilayah TPA Cipayung dengan membebaskan lahan milik warga di sekitar TPA Cipayung.

Sementara sejumlah warga menolak rencana Pemkot Depok tersebut.

Salah satunya datang dari Soleh (56), warga RW 04 Cipayung, yang rumahnya berjarak sekitar 500 meter dari pintu utama TPA.

Soleh menyatakan lebih mendukung jika TPA ditutup secara permanen karena dinilai mengganggu kenyamanan warga.

“Kan rencananya juga dulu mau ditutup. Jadi, kalau ditanya lebih pilih mana, ya, sebetulnya ditutup, saya enggak mau (ada pelebaran TPA) lah,” kata Soleh seperti dilansir Kompas.com di lokasi, Sabtu (2/8/2025).

Warga lebih setuju agar TPA Cipayung ditutup dan sampah dipindahkan ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo di Kabupaten Bogor.

“Rencananya TPA Cipayung katanya mau ditutup, dulu ada. Jadi mending ditutup, buat sampah juga ada pembuangan di Bogor (TPPAS Lulut Nambo),” ucap Soleh.

Halaman
12