Pendidikan
Guru SDN Wayut 01 Madiun Harap-harap Cemas, Hampir Sebulan SPMB Baru Seorang Murid yang Daftar
Kata Sri Hartatik selama SPMB dibuka, bisa mendapatkan 10 murid baru saja adalah sebuah pencapaian yang luar biasa baginya.
"Sosialisasi berupa pemasangan banner dengan harapan bisa dibaca masyarakat atau desa yang ada di sekitar," jelasnya.
"Untuk memahami bahwa kami membutuhkan atau menerima siswa baru," imbuh Sri.
Baca juga: SPMB 2025, Kadisdik Kabupaten Bogor Janjikan Transparansi dan Bebas dari Intervensi
Sri juga menambahkan, upaya berikutnya adalah selalu berkomunikasi dengan guru PAUD dan TK yang ada di desa setempat.
"Kami pantau kelulusannya berapa, kami adakan sosialisasi biar mau jadi murid di sekolah kami."
"Terus kerja sama juga dengan kader Posyandu yang ada di desa, guna mengetahui data anak usia yang masuk ke sekolah dasar," imbuhnya.
"Kami juga berhubungan dengan guru-guru yang sudah purna alumni SD. Dengan harapan untuk memberikan pendekatan secara riil kepada orang tua siswa, supaya berminat masuk di sekolah kami," sambung Sri.
Pihaknya tetap optimistis dan berpikir positif, melalui upaya yang dilakukan semaksimal mungkin, akan dapat membuahkan hasil terbaik di tengah persaingan antar lembaga.
"Walaupun untuk TK yang dekat dengan SDN Wayut 01 itu hanya satu, demikian juga dengan PAUD."
"Tapi kebanyakan PAUD di sini tidak langsung menuju ke TK, itu yang menjadi kesulitan kami," katanya.
Di satu sisi, lanjut Sri, tanggapan masyarakat terhadap SDN Wayut 01 sudah baik.
Baca juga: 968 Kouta Belum Terisi, Disdik Depok Perpanjang Pendaftaran SPMB Jenjang SD Selama 2 Hari
Akan tetapi keinginan orang tua menjadi kendala hingga menyebabkan kesulitan untuk diajak masuk SDN Wayut 01.
"Kami tidak jauh berbeda dengan sekolah lain. Pengembangan yang diberikan 11 tenaga pengajar kami itu sama."
"Kegiatan siswa juga ada pramuka, pendidikan karakter, bahkan Kurikulum Merdeka juga kami terapkan," bebernya.
Sementara itu, pemerintah desa menyebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab SDN Wayut 01 kekurangan murid pada tahun ajaran baru 2025/2026.
Menurut Kepala Desa Wayut, Subroto, faktor geografis dekat dengan wilayah perbatasan Kabupaten Madiun, menjadi pemicu orang tua untuk memilih menyekolahkan anaknya ke Kota Madiun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.