Depok Hari Ini

Warga Sukmajaya Depok Keluhkan Bau Tak Sedap Diduga dari Limbah Pabrik, Protes Tak Digubris 

Warga RT 05 RW 04 Kelurahan Sukmajaya, Leni (60) mengaku, sudah terdampak bau udara tak sedap selama kurang lebih lima tahun.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
PENCEMARAN LIMBAH PABRIK - Leni, warga RT 05 RW 04 Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok mengeluhkan bau tak sedap diduga dari limbah pabrik di lingkungannya. (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy) 

“Kronologisnya, tadi kita lagi kumpul-kumpul di depan rumah, tiba-tiba ada bau, pas kita lihat di selokan air itu airnya hitam seperti air limbah,” kata warga dalam rekaman video, dikutip Selasa (11/2/2025).

Baca juga: Atasi Limbah Rumah Tangga, FMIPA UI Berdayakan Ibu-ibu Kampung Jawa Gunakan Inovasi Organik Flok

“Kita lihat ke lingkungan pabrik, di tanki itu ada kebocoran pembuangan air limbah, itu bukannya disengaja,” sambungnya.

Limbah pabrik di lingkungan warga tersebut mengeluarkan bau busuk tak sedap, hingga membuat warga sesak napas.

Warga pun mengaku sudah melaporkan pencemaran tersebut ke RT/RW setempat, namun terus berulang.

“Harapan kita segera diperbaiki lah, jangan cuma ngomong-ngomong kosong, kasihan warga-warga disini, dan banyak anak-anak kecil yang pada sesak napas,” ujarnya.

Baca juga: Timbulkan Bau Tidak Sedap, Warga Desa Sadeng di Bogor Geruduk Gudang Limbah Kecap

DLHK Kota Depok Dalami Dugaan Pencemaran Limbah di Sukmajaya

Sementara itu dilansir dari berita.depok.go.id, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok tengah menindaklanjuti dugaan pencemaran air yang diduga berasal dari limbah produksi salah satu perusahaan di Kecamatan Sukmajaya.

Kepala DLHK Depok, Abdul Rahman, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi lapangan (verlap) terkait kejadian tersebut.

Kejadian ini berawal dari insiden di fasilitas PT. Indofermex yang ada di Kecamatan Sukmajaya yang mengakibatkan kebocoran limbah ke lingkungan.

Berdasarkan hasil pengecekan, kebocoran terjadi pada Minggu, 9 Februari 2025, sekitar pukul 21.15 WIB, akibat lepasnya flange pipa (sambungan pipa) pada tangki RO-feed tank B.

"Kejadian ini berlangsung sekitar 20 menit dengan perkiraan volume limbah yang keluar mencapai 8,5 meter kubik," ungkap Abra sapaan Kadis DLHK Depok, kepada berita.depok.go.id Senin (10/02/25).

Baca juga: Bau Limbah PT. Mitra Garuda Palapa Diprotes Warga Citeureup Bogor, Ini Kata Polisi

Menurut keterangan dari pihak Indofermex, kebocoran disebabkan oleh valve yang tidak dalam kondisi rapat, sehingga air limbah terus mengalir ke tangki B dan menyebabkan tekanan tinggi. 

Akibatnya, air limbah meluap dan tercecer di area tangki, sebagian dipompa kembali ke tangki D, namun ada yang terbuang ke lingkungan.

DLHK Kota Depok menduga insiden ini juga terkait dengan peningkatan produksi perusahaan yang berdampak pada kapasitas operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). 

"Akibat insiden tersebut saluran air yang melintasi lingkungan warga di sekitar perusahaan diduga ikut tercemar oleh limbah tersebut," ungkap Abra.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved