Kabupaten Bogor

Timbulkan Bau Tidak Sedap, Warga Desa Sadeng di Bogor Geruduk Gudang Limbah Kecap

Sang pemilik limbah menyanggupi untuk mencari truk pengangkut limbah. Setelah mendengar janji pemilik limbah, warga meninggalkan lokasi.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Vini Rizki Amelia
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
Warga Desa Sadeng, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggeruduk gudang limbah kecap di Kampung Paku pada Kamis (30/5/2024). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, LEUWILIANG - Warga Desa Sadeng, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggeruduk gudang limbah kecap di Kampung Paku pada Kamis (30/5/2024).

Massa yang berjumlah lebih dari 30 orang ini menyampaikan keluhan terkait adanya bau tidak sedap yang berasal dari limbah kecap di tempat tersebut.

Iman, koordinator lapangan aksi unjuk rasa tersebut, mengatakan limbah kecap tersebut tudak hanya menimbulkan bau tetapi juga mencemari air sumur.

"Kami melakukan aksi unjuk rasa sekitar pukul 10.30 WIB tadi. Kami khawatir untuk menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-hari karena berbau," kata Iman di Leuwiliang, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: 410 Kades di Kabupaten Bogor Terima SK Perpanjangan Jabatan dari 6 Tahun Menjadi 8 Tahun

Tak hanya air sumur, ladang pertanian yang ditanami palawija serta sayuran juga mati karena air limbah dari gudang limbah kecap.

"Ada 14 rumah warga terdampak limbah kecap ini. Mereka selalu membeli air mineral kemasan galon untuk minum dan kebutuhan hidup," ujar Iman.

Kapolsek Leuwiliang Kompol Agus Supriyanto, S.H,.M.H., membenarkam adanya aksi protes warga ini.

Baca juga: Muatan Crane Jatuh di Rel MRT, Warga: Suaranya Keras Seperti Dentuman

"Aksi ini dipicu oleh limbah kecap yang tidak kunjung diangkut sehingga menimbulkan aroma tidak sedap dan mengganggu kenyamanan warga sekitar," jelasnya.

Untuk mengamankan situasi, Polsek Leuwiliang mengerahkan lima personel, dibantu oleh tiga personel Koramil Leuwiliang dan lima personel Satpol PP Leuwisadeng.

Sebelumnya Forkopimcam yang terdiri dari Polsek Leuwiliang, Koramil Leuwiliang, dan Kecamatan Leuwisadeng telah berkomunikasi dengan pemilik limbah kecap yang bernama Unyil.

"Sejak Senin (27/52024), Unyil mulai mengangkut limbah menggunakan mobil pickup. Namun, warga menilai proses pengangkutan terlalu lambat dan meminta penggunaan mobil truk agar limbah bisa segera diangkut," tutur Agus.

Baca juga: Sambangi Depok, Tiktokers Jepang Asahina Mana Terkejut Lihat Kemacetan di Jalan Raya Sawangan

Menanggapi permintaan warga, Polsek Leuwiliang segera menghubungi Unyil.

Sang pemilik limbah menyanggupi untuk mencari truk pengangkut limbah.

Setelah mendengar janji pemilik limbah, warga meninggalkan lokasi.

Baca juga: Begini Tanggapan dan Tindaklanjut Universitas Indonesia Terkait Pembatalan Kenaikan UKT dan IPI

"Kami akan terus memantau situasi agar tetap kondusif. Hingga kini suasana aman terkendali karena warga sudah membubarkan diri," tandas Agus.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved