Pilkada Jakarta
Gubernur Terpilih Pramono Anung Akan Siapkan Tim Transisi, Anies Baswedan Bakal Diajak?
Iwan Tarigan mengatakan paslon dengan slogan Jakarta Menyala itu akan mengumumkan anggota yang masuk ke dalam tim transisi itu dalam waktu dekat.
Menurutnya, kehadiran Anies Baswedan di kubu 03 membuat pemilih Jakarta yang semula tak mau mencoblos, menjadi tertarik mencoblos.
Begitu pula masyarakat yang tadinya ragu, menjadi yakin kepada Pramono - Rano sebab kecintaannya kepada Anies Baswedan.
"Pemilih mas Anies itu banyak sekali ya. Di Jakarta saja, di pilpres kemarin aja banyak banget. Hanya kalah sedikit sama pak Prabowo," ungkap Aris.
"Sedangkan di Pilkada sebelumnya 2017, mas Anies menang beliau, dan beliau punya kebijakan yang bisa kita akui ya bagus juga, kebijakannya dirasakan masyarakat," imbuhnya.
Aris mencontohkan, misalnya soal integrasi transportasi umum, pengadaan taman-taman kota, hingga perluasan trotoar untuk pejalan kaki.
Hal itulah yang membuat masyarakat masih menaruh kepercayaan kepada Anies Baswedan.
"Memang saya ngecek teman-teman yang tadinya nanti dulu, masih galau, ketika mas Anies deklarasi dan bahkan mengkampanyekan, ini deras sekali dukungannya," kata Aris.
"Yang tadinya belum menentukan pilihan jadi memilih. Karena efek Anies itu memang ada. Istilahnya, mengunci kemenangan," pungkas dia.
Sementara itu, Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu juga membenarkan bahwa dari survey yang dilakukan, pengaruh Anies Baswedan sangatlah besar untuk potensi kemenangan Pramono - Rano dalam Pilkada 2024
"Kalau merujuk ke survey Kompas, memang terkonfirmasi. Yang pertama, Anies efek. Faktor Anies itu memiliki kontribusi paling tidak hasil lonjakan suara yang selama ini survey memprediksi belum ada 59 persen, dengan hasil 50,07 persen ini memang faktor Anies ada," kata Yohan di Studio Tribun Network, Sabtu.
Dari survey yang pihaknya lakukan, diketahui bahwa pendukung Pramono - Rano didominasi oleh pemilih PDI Pejuangan.
Kedua, dari pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terpecah-pecah.
"40 persen (pemilih PKS) ke RK, hampir 38/39 persen ke Pram - Rano," kata Yohan.
Menurutnya, ini adalah kali pertama terjadinya split voting di Jakarta.
Sehingga, pecahnya PKS ini memberikan kontribusi untuk suara Pramono - Rano.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.