Pilkada Bogor 2024

Miris Lihat Anak Putus Sekolah Jadi Pemulung di TPA Galuga, Jaro Ade Langsung Jadikan Anak Angkat

Arya mengaku putus sekolah dasar (SD) dan memilih memungut sampah di TPA Galuga karena faktor ekonomi

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Vini Rizki Amelia
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
Calon Wakil Bupati Bogor Jaro Ade (baju kuning, topi fedora) mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Galuga di Kecamatan Cibungbulang pada Sabtu (16/11/2024). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBUNGBULANG - Calon Wakil Bupati Bogor Jaro Ade mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Galuga di Kecamatan Cibungbulang pada Sabtu (16/11/2024).

Politisi Partai Golkar ini datang untuk melihat pengelolaan sampah di TPA Galuga.

Dalam kunjungan ini, Jaro Ade bertemu dengan para pemulung yang sehari-hari mengais rejeki di TPA Galuga.

Salah satunya Muhamad Arya (12), putra pasangan Ani dan Edi, warga Desa Karehkel, Kecamatan Leuwilang.

Baca juga: Aksi Koboi Jalanan di Cinere Depok, Todongkan Senjata Api ke Pengendara Mobil dan Letuskan ke Udara

Arya mengaku putus sekolah dasar (SD) dan memilih memungut sampah di TPA Galuga karena faktor ekonomi.

Dia memilih berkerja sebagai pemulung bersama orang tuanya dengan penghasilan sehari hanya Rp 50 Ribu.

Jaro Ade mengaku miris dengan adanya fakta seperti ini di Kabupaten Bogor.

Baca juga: Kurangi Keluh Kesah Warga Gara-Gara Sembako Naik, Cawabup Bogor Jaro Ade Gelar Bazar di Cibungbulang

"Kita cukup perihatin ada anak yang putus sekolah karena persoalan ekonomi dan lebih memilih memulung di TPA Galuga," kata Jaro Ade di Cibungbulang, Sabtu (16/11/2024) .

Jaro Ade mengaku dirinya kanget saat menyapa para pemulung di depan pintu Masuk TPA Galuga ada anak kecil sudah ikut kerja menjadi pemulung. 

"Ini menjadi perhantian kita. Saya akan jadikan Arya sebagai anak angkat," ujarnya.

Baca juga: Cara Merawat Kulit Tetap Sehat di Tengah Teriknya Matahari, Begini Kata Ahli

Dia pun meminta kepada Aan Triana Al Muharom sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor Dapil 5 segera komunikasikan hal ini kepada pihak desa.

"Saya minta agar persoalan ini ditindaklanjuti dan Arya harus kembali bersekolah," pinta Jaro Ade.

"Arya kita data agar bisa lagi melanjutkan sekolah. Dia tetap bisa membantu orang tua, tapi pendidikan lebih penting sehingga wajib sekolah," tandasnya.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved