Kriminalitas

Polisi Ungkap Motif Pelaku Begal Sadis di Ciampea Bogor, Dalang Pembunuhan Tewas Bunuh Diri

Menurut keterangan keluarga, korban keluar rumah sekitar pukul 01.00 WIB dengan maksud menjemput putrinya, Riri Anggraeni, menggunakan sepeda motor

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Vini Rizki Amelia
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
Polisi melakukan rilis kasus pembunuhan sadis oleh kelompok begal yang terjadi di Jalan Raya Cihideung Ilir, Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 30 September 2024 lalu pada Kamis (24/10/2024) di Cibinong, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Polisi mengungkap motif aksi pembunuhan sadis oleh kelompok begal yang terjadi di Jalan Raya Cihideung Ilir, Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada 30 September 2024 lalu.

Dua pelaku pembunuhan ini yakni AJ (37) dan DN (28) sudah ditangkap Polres Bogor pada Senin(21/10/2024).
 
AJ ditangkap pada Senin, 21 Oktober 2024, sekitar pukul 09.00 WIB di Kampung Darul Tafsir, Cibanteng, Ciampea, Kabupaten Bogor.

Sementara DN ditangkap pada Selasa, 22 Oktober 2024, sekitar pukul 04.00 WIB di Kampung Cisasah, Desa Sukajadi, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor.

Baca juga: Hakim yang Diduga Terima Suap untuk Membebaskan Ronald Tannur Punya Harta Miliaran Rupiah

Wakapolres Bogor, Kompol Adhimas Sriyono Putra, menjelaskan aksi begal ini tidak hanya pencurian, melainkan pembunuhan yang sudah direncanakan sejak September 2024. 

"Otak di balik aksi ini adalah SG (57) yang sayangnya tidak bisa dimintai pertanggungjawaban karena telah meninggal dunia akibat bunuh diri pada 11 Oktober 2024," kata Adhimas di Cibinong, Kamis (24/10/2024).

Otak pembunuhan ini diduga bunuh diri karena rasa bersalah dan ketakutannya sudah tercium sebagai pelaku utama dari perkara pembunuhan berencana tersebut.

Baca juga: Polisi Cari Tahu Motif Ibu dan Anak di Karawang yang Tewas Tergantung

"Rencana kejahatan ini dimulai dengan motif dendam pribadi yang didasari motif sakit hati dan balas dendam. Ada utang piutang pelaku utama SG kepada korban," ujarnya.

SG lalu memerintahkan AJ dan DN untuk menganiaya korban karena utangnya tak kunjung dibayar.

"AJ dan DN menyerang Iwan Irawan saat korban keluar rumah untuk menjemput anaknya pulang kerja," papar Adhimas.

Baca juga: Menguak Asal Usul Jalan Haji Iming di Beji Depok, Diambil dari Nama Seorang Jawara yang Dermawan

Namun SG tidak memiliki niat awal untuk membunuh korban Iwan Irawan (58). 
Dalam penyerangan tersebut, korban dipukul menggunakan alat tumbuk kayu sepanjang 80 cm. 

"Korban sempat mencoba bangkit, namun kembali dipukul oleh AJ hingga akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian dengan bersimbah darah di bagian kepala," bebernya.

Setelah aksi brutal tersebut, sepeda motor korban diambil oleh para tersangka dan dijual di Cianjur seharga Rp 2,7 juta.

Baca juga: Sopir dan Puluhan Anak TK Langsung Dievakasi Sebelum Api Membakar Bus di Jalan Tol Wiyoto Wiyono

"Uangnya kemudian mereka bagi untuk keperluan pribadi," tuturnya.

Barang bukti yang berhasil disita polisi dalam kasus ini meliputi helm hitam, alat tumbuk kayu yang digunakan dalam serangan, sandal hitam, dan sepeda motor milik tersangka yang digunakan pada saat melakukan aksi kejahatannya. 

"Hingga saat ini, sepeda motor milik korban masih dalam pencarian yang sudah diketahui berada di wilayah Cianjur," ungkap Adhimas.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved