Pilkada Jakarta
Maju di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil Kenalkan Diri Sebagai Bang Emil dan Cucu Seorang Kyai
RK lahir di Bandung, 4 Oktober 1971, sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga sempat menjabat Wali Kota Bandung 2013-2018.
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA – Maju sebagai bakal calon gubernur Jakarta, Ridwan Kamil memerkenalkan diri bukan lagi sebagi Kang Emil.
Seperti diketahui, saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023, Ridwan Kamil akrab disapa Kang Emil.
Terlebih suami dari Atalia Praratya ini kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971, sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga sempat menjabat Wali Kota Bandung 2013-2018.
Namun kini, saat ingin menjajal peruntungannya dalam kontestasi Pilkada Jakarta menjadi gubernur, Ridwan kamil mengenalkan diri sebagai Bang Emil.
Baca juga: Bakar Mobil Patroli Kepolisian Usai Demo Tolak Revisi UU Pilkada, Tiga Orang Ditangkap
"Sebelum saya menyampaikan beberapa hal, saya kenalan dulu ya Bapak Ibu, nama saya Muhammad Ridwan Kamil, memang nama populernya Ridwan Kamil. Panggilannya Bang Emil, itu nama dari kecil kira-kira begitu," ujar Ridwan kamil saat menyambangi Kantor DPD Demokrat DKI Jakarta, Mampang, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2024.
Selanjutnya Ridwan Kamil menjelaskan latar belakangnya, mulai dari keluarga hingga pendidikannya.
Ridwan Kamil lanjut bercerita, bahwa dirinya memiliki kakek seorang ulama, hingga dirinya yang menempuh pendidikan di luar negeri.
"Saya punya kakek Kyai bapak ibu, panglima hizbullah pada zamannya, kami diwariskan delapan pesantren. Jadi saya juga waktu kecil suka pesantren, tapi sekolah saya di ITB dan di Amerika," katanya.
Baca juga: 13 Bakal Calon Rektor UI Lanjut ke Tahap Selanjutnya, Ada Guru Besar ITB hingga Sosok Pengusaha
"Jadi di dalam tubuh saya ada dua nilai pak, mau ngomongin global hayuk, isu-isu dunia hayuk, ngomongin keislaman juga hayuk, karena dasar saya mengurusi pesantren lah kira-kira begitu," sambungnya.
Politikus partai Golkar itu kemudian menjelaskan, alasannya maju berkontestasi di Pilkada Jakarta.
"Niat saya baik mewakafkan waktu, energi untuk mengurusi masalah rakyat. Saya sudah lakukan itu pak, lima tahun sebagai Wali Kota Bandung, dari kota yang dulu penuh cerita buruk pada zaman itu, kami bereskan selama lima tahun," kata Ridwan Kamil.
"Kemudian Allah takdirkan saya menjadi gubernur di provinsi yang jumlah penduduknya 50 juta, di saat covid pula. Jadi ujiannya memang paling luar biasa. Kemudian oleh takdirnya saya diminta oleh koalisi untuk memimpin Jakarta," sambungnya.
Baca juga: Kaesang Pangarep Maju Pilgub Jateng, PN Jaksel Keluarkan Surat Pernyataan Tak Pernah Dipidana
Lalu ia menyebut alasannya menerima dukungan maju di Jakarta, agar dapat dengan mudah berkoordinasi dengan presiden nantinya.
Lebih lanjut, ia menilai koordinasi yang lancar antara presiden dan Gubernur Jakarta akan menguntungkan masyarakat Jakarta.
"Kalau gubernur Jakarta satu frekuensi mudah komunikasi dengan presidennya. Siapakah yang paling diuntungkan? Yang paling diuntungkan adalah warga Jakarta. Jadi itu, jadi tidak boleh tentunya ada perbedaan frekuensi yang mungkin sudah kita pahami,"imbuhnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/depok/foto/bank/originals/Ridwan-Kamil-sambangi-DPD-Demokrat-jakarta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.