Korupsi

Fakta Modus Nakal Eks Gubernur Maluku Utara Lampiaskan Syahwatnya, Keluarkan Rp 3 M untuk Sewa PSK

Seorang saksi di persidangan Elya Gabrina Bahdim, kontraktor sekaligus anggota DPRD Halmahera Selatan, mengungkap modus nakal Abdul Ghani

Editor: murtopo
Youtube TribunMedan
Seorang saksi di persidangan Elya Gabrina Bahdim, kontraktor sekaligus anggota DPRD Halmahera Selatan, mengungkap modus nakal Abdul Ghani Kasuba setiap melampiaskan syahwatnya. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM -- Terungkap fakta modus nakal eks Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani Kasuba dalam memenuhi syahwatnya.

Tabiat nakal Gubernur Maluku Utara Abdul Ghani itu awalnya terbongkar di persidangan korupsi yang menjeratnya.

Seorang saksi di persidangan Elya Gabrina Bahdim, kontraktor sekaligus anggota DPRD Halmahera Selatan, mengungkap modus nakal Abdul Ghani Kasuba setiap melampiaskan syahwatnya.

Hal itu diungkapkan Elya di Pengadilan Tipikor Ternate yang digelar Kamis (18/7/2024).

Dikutip dari TribunMedan, dalam sidang yang dipimpin oleh Hakim Harianta, Eliya mengaku sebagai orang yang mencarikan wanita teman kencan Abdul Ghani dan membayarnya secara tunai.

Baca juga: Terungkap Fakta Vina Cirebon Ditemukan di Jembatan Flyover Talun, Bohong Soal Celana Dalam Melorot

Setelah mendapatkan perempuan yang diinginkan Abdul Ghani, Eliya mengantarnya ke hotel.

Di hotel itu, Abdul Ghani sudah menunggu.

Setelah ngobrol sebentar di lobi, Abdul Ghani kemudian masuk kamar bersama wanita pesanannya.

Eliya mengungkapkan paling lama Abdul Ghani hanya bertahan selama satu dua jam di dalam kamar hotel.

"Saya paling temani dari lobby hotel sampai ke kamar. Sampai di kamar saya langsung keluar dan biarkan perempuan itu bersama-sama dengan AGK. Di dalam kamar, paling lama 1 sampai 2 jam," kata Eliya.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Vina Cirebon, Tidak Pakai Rok dan Celana Dalam Tak Melorot, Coba Raih Tangan Eky

”Di kamar itu berdua om haji (AGK) dengan perempuan selama satu sampai dua jam. Saya tunggu di luar. Jadi tidak tahu apa yang dibuat di dalam kamar,” ujarnya Eliya kepada majelis hakim.

Setelah AGK menyelesaikan "hajatnya", Eliya diminta untuk memberikan uang kepada perempuan pesanan tersebut.

Nilainya Rp10 hingga Rp50 juta untuk perempuan yang disewa oleh Eliya.

”Nilainya bervariasi. Mulai 10-50 juta. Jadi ada perempuan yang dikasih 10 juta dan seterusnya sampai 50 juta. Om haji (AGK) yang minta bantu untuk mencari perempuan. Jadi saya bawakan ke om,” ungkapnya.

Eliya mengaku total uang yang dikeluarkan hanya untuk membayar wanita itu nilainya mencapai Rp3 miliar.

Baca juga: Fakta Baru Mantan Caleg Paksa Putri Kandungnya Hubungan Intim Hingga Melahirkan, Awalnya Minta Pijit

Eliya bilang, pernah dalam sehari AGK bisa berkencan dengan tiga wanita cantik.

Ada beberapa hotel yang digunakan AGK untuk bertemu dengan para wanita cantik ini.

Di antaranya di Hotel Bidakara dan Swiss-Belhotel Jakarta, serta Hotel Bela di Ternate.

Saat akan mengantar wanita pesanan AGK, Eliya lebih dulu menghubungi Ramadhan Ibrahim maupun langsung ke Abdul Ghani dengan memakai kode "Ayu" maupun "Cinta".

Setelah direspons, barulah Eliya menuju ke hotel bersama wanita yang dipesan.

Eliya juga mengungkapkan bahwa sering menggunakan uang pribadinya terlebih dahulu untuk memberikan ke perempuan yang dipesan AGK.

Setelah itu, barulah AGK mengganti uang Eliya.

”Saya bawa perempuan tersebut ke om haji (AGK) agar supaya memudahkan pencairan proyek,” akunya setelah beberapa kali ditanya oleh JPU terkait motivasi membawakan perempuan kepada AGK lalu berduaan di kamar.

Padahal Eliya mengaku masih memiliki hubungan keluarga dengan AGK.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved