Pilkada 2024

Jika Menang Pilkada Bogor 2024, Ini Janji Sulhajji Jompa Untuk Pendidikan

Kalau jadi bupati, dia berjanji untuk memfokuskan anggaran pendidikan sebesar 20 persen ke jenjang SMP

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Vini Rizki Amelia
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
Kiri-kanan: Pendiri LS Vinus Yusfitriadi, Sulhajji Jompa, Rike Iskandar dan Effendi Tobing dalam diskusi 'Cetak Biru Kabupaten Bogor' di Cibinong pada Rabu (19/6/2024). 

"Kalau saya jadi Bupati Bogor pendidikan ini akan jadi prioritas, termasuk pendidikan moral dan etika. Saat ini banyak aksi tawuran pelajar karena nilai-nilai Pancasila banyak dilupan oleh anak-anak remaja," papar Sulhajji.

Pria asal Sulawesi Selatan ini menjelaskan jumlah anak di Bogor saat ini sebanyak 1,7 juta jiwa sehingga sangat potensial sebagai sumber daya manusia bagi kemajuan Kabupaten Bogor.

Baca juga: Wajah Baru UI dalam Pendidikan Berkarakter, Pentas Proyek Akhir MPKT Pertama di Indonesia

"Ini bahan baku yang harus dibentuk sejak lahir, masuk TK hingga dewasa. Karena itu, model pembinaan anak di rumah tangga dan sekolah perlu diperhatikan agar anak-anak kita berdaya saing," tambah Sulhajji.

Sementara Rike Iskandar menyoroti kenakalan remaja saat ini seperti geng motor, tawuran dan berbagai tindakan asusila lainnya.

"Kenakan remaja itu dimulai saat SMP. Kita harus pikirkan bagaimana caranya untuk mencegah hal ini. Salah satunya melalui pendidikan moral dan etika," ucapnya.

Baca juga: Pemain Judi Online di Indonesia Capai 2,7 juta, Rentang Usianya dari SD Sampai di atas 50 tahun

Pria yang disapa Akew ini juga meminta agar pendidikan anak sejak dari keluarga juga perlu dibenahi dan ditingkatkan.

"Soal tawuran, kenapa orang tua membiarkan anak keluar malam hingga dini hari? Tawuran terjadi karena anak banyak memiliki waktu luang," bebernya.

Kalau jadi bupati, dia berjanji untuk memfokuskan anggaran pendidikan sebesar 20 persen ke jenjang SMP.

Baca juga: Kronologi Oknum Polisi Polrestabes Medan Terlibat Aksi Perampokan Sepeda Motor Modus COD

"Saya ingin anak-anak SMP banyak kegiatan ekstrakulikuler sehingga kualitas sumber daya manusia meningkat. Selain itu, mereka juga tidak punya waktu untuk tawuran," tandas Akew.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved