Kasus Pembunuhan

Cerita Duda Dua Kali dan Janda Empat Kali di Tambora Membina Rumah Tangga yang Berakhir Tragis

Dasril duda dua kali dan janda empat kali di Tambora, Jakarta Barat membina rumah tangga yang berakhir tragis.

Editor: dodi hasanuddin
TribunnewsDepok.com/Miftahul Munir
Cerita Duda Dua Kali dan Janda Empat Kali di Tambora Membina Rumah Tangga yang Berakhir Tragis 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, GAMBIR - Saat pertama bertemu cinta mereka begitu membara. Namun, tak ada yang menyangka kisah cinta duda dan janda di Tambora, Jakarta Barat itu berakhir tragis.

Ceritanya tiga tahun yang lalu, Dasril (40) yang berprofesi sebagai kuli panggul di Kapuk. Cengkareng, Jakarta Barat berjumpah dengan Sumiati (54).

Kala Dasril berstatus duda. Dia gagal membina rumah tangga dua kali. 

Baca juga: Fakta Dibalik Pembunuhan Berencana Seorang Gadis yang Jasadnya Dibuang ke Tebing di Kota Banjar

Sedangkan Sumiati berstatus janda. Sumiati sudah menikah empat kali, namun rumah tangganya kandas.

Berbeda dengan Dasril, Sumiati merupakan karyawan konveksi.

Cinta yang membiru membuat pasangan tersebut memutuskan untuk menikah pada tahun 2021.

Setelah menikah mereka pun menetap di tempat kos di Jalan Angke Barat, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Baca juga: Jadi Tersangka Pembunuhan Wanita yang Mayatnya Dibuang di Kota Banjar, Caleg Partai Garuda Dipecat

Oleh para tetangga pasangan tersebut dikenal tertutup.

Dituduh Selingkuh

Pernikahan Dasril dengan Sumiati yang terasa tentram berubah 360 derajat pada 13 hari yang lalu.

Kapolsek Tambora, Kompol Donny Agung Harvida mengatakan, pada 20 Februari 2024 Dasril pulang usai bekerja.

Saat Dasril tiba di tempat kos terjadi keributan. Suamiti menuduh suaminya Dasril berselingkuh.

Cekcok mulut pun terjadi. Sumiati yang tak bisa mengendalikan emosinya memukul kepala Dasril dengan gagang sapu hingga kepala suaminya terluka.

Baca juga: Polisi akan Libatkan Ahli Penguji Kebohongan dalam Kasus Pembunuhan Dante, Anak Tamara Tyasmara

Tak terima, Dasril membalas perlakuan istrinya. Dia memukul Sumiati.

"Kesal karena dipukul pakai sapu sampai penyok, akhirnya pelaku membalas memukul korban. Setelah itu mereka baikan dan tak lagi membahas soal perselingkuhan," tutur Kompol Donny Agung di Mapolsek Tambora, Senin (4/3/2024).

Cekcok mulut kembali terjadi, lanjut Kompol Donny, pada 21 Februari 2024.

Hal itu terjadi lantaran Suamiti kembali menuduh Dasril selingkuh.

Suamiati kembali melakukan kekerasan dengan memukul suaminya. Dasril pun akhirnya gelap mata.

Baca juga: Polisi Masih Akan Melakukan Pemeriksaan Hingga 3 Pekan ke Depan untuk Temukan Motif Pembunuhan Dante

Dia memukul istrinya dan membekapnya dengan bantal dan selimut hingga tak bernyawa.

Mengetahui istrinya tewas, Dasril pun pergi meningalkan jenazah istrinya. Saat pergi dia mengikat gagang pintu depan dengan tali rapia.

Tujuannya agar tidak ada yang bisa membuka pintu.

Dasril meninggalkan jenazah istrinya ke tempat kos yang baru dan lokasinya di wilayah Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Empat hari kemudian para tetangga mencium bau busuk. Setelah ditelusuri bau busuk tersebut berasal dari tempat kos yang disewa Dasril dengan Sumiati.

Jenazah Sumiati ditemukan dengan posisi terlentang tertutup oleh selimut.

"Akhirnya kami selidiki dengan memeriksa sejumlah saksi dan berhasil menangkap pelaku di kontrakan barunya," jelasnya.

Pelaku kini hanya bisa menyesali perbuatannya karena sudah membunuh istrinya di kamar kost.

Ia pun dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan ancaman 15 tahun penjara. (m26)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved