Pemilu 2024

Timnas AMIN Bakal Bawa Data Kecurangan ke Mahkamah Konstitusi

Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN Bambang Widjojanto mengatakan bukti yang dimaksud adalah hasil audit forensik yang dilakukan Timnas AMIN.

Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti
Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meyakini kejanggalan data dalam aplikasi Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah bukti adanya kecurangan dalam Pemilihan Presiden 2024. 

Laporan wartawan wartakotalive.com Yolanda Putri Dewanti

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA -- Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meyakini kejanggalan data dalam aplikasi Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah bukti adanya kecurangan dalam Pemilihan Presiden 2024.

Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN Bambang Widjojanto mengatakan pihaknya bakal membawa bukti tersebut apabila mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Anggota Dewan Pakar Timnas AMIN Bambang Widjojanto mengatakan bukti yang dimaksud adalah hasil audit forensik yang dilakukan oleh Tim Informasi Teknologi di Timnas AMIN.

"Kalau terus main-main, forensik ini akan kami buka di depan Mahkamah Konstitusi. Jadi ada kecurangan yang bisa juga ditemukan dan kita mempunyai forensik yang bisa masuk di situ," jelas Bambang, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga: Tim Hukum AMIN Akan Buka ke Publik Secara Bertahap Soal Temuan Kecurangan Pilpres 2024

Bambang mengatakan Timnas AMIN melakukan audit forensik terhadap data di Sirekap KPU selama beberapa hari ini. 

Adapun hasil dari audit itu mengindikasikan adanya algoritma yang dibuat dalam sistem tersebut untuk menggelembungkan suara salah satu pasangan calon.

"Algoritma sistem di-setting untuk pemenangan paslon tertentu yang secara otomatis mendapatkan suara di atas 50 persen," kata dia.

Bambang memberikan contoh sejumlah kejanggalan yang ditemukan Tim IT Amin.

Baca juga: Timnas AMIN Temukan Kasus Manipulasi Penghitungan Suara di TPS Seluruh Daerah di Tanah Air

Di antaranya terjadi perubahan data suara dari sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang menguntungkan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Ini betul-betul bukan sekedar salah menulis," kata dia.

Bambang menyebut tim AMIN juga menemukan penambahan suara yang terjadi TPS-TPS membentuk suatu pola.

Dia menyebut angka-angka itu bertambah dalam kelompok 100.

"Ini sudah ketahuan loncatannya, 600, 700, 800, kami menduga loncatannya 100," jelas mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi itu.

Dia mengatakan tim AMIN akan terus mengumpulkan bukti-bukti kecurangan dalam Pemilu.

Salah satunya dengan melakukan audit forensik dengan metode-metode lainnya.

"Ini akan dijelaskan lebih lanjut oleh tim ahli, karena kalau dibuka sekarang itu akan digunakan (lawan) untuk antisipasi," ucap dia.(m27)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved