Berita Nasional
Erick Thohir Cerita Jadi Dirut Republika Grup Diusia 30 Tahun, Pimpin Rapat Tak Pernah Didengar
Menteri BUMN Erick Thohir cerita saat diusia 30 tahun menjadi Direktur Utama Direktur Utama Republika Grup.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Menteri BUMN, Erick Thohir, mendorong kepemimpinan muda untuk mempercepat transformasi BUMN.
Hal itu disampaikan Erick di Instagramnya.
Saat berada di atas panggung Ketua Umum PSSI itu menyatakan ingin ada pemimpin-pemimpin muda di BUMN.
Baca juga: Erick Thohir Ikut Kampanye di Medan, Sebut Bila Ingin Sepak Bola Indonesia Maju, Pilih Prabowo
Pemimpin muda yang bisa menjadi investasi masa depan Indonesia.
Sebab itu, anak muda di Indonesia harus berani meningkatkan kapabilitasnya.
"Leadership yang kita harapkan sekarang sudah mulai terjadi. Saat ini leadership muda sudah mencapai 12 persen dari target 10 persen," kata Erick Thohir.
"Di era digital ini, pemimpin muda harus terus meningkatkan kapasitasnya dan bisa berdaptasi dengan perkembangan zaman," tambahnya.
Baca juga: Erick Thohir Ultimatum Orang-orang yang Hambat Raffi Ahmad Berusaha
Di panggung tersebut Erick juga menceritakan pengalamannya menjadi Direktur Utama Republika Grup, sebuah grup media.
Saat itu usianya 30 tahun.
Meski demikian ia tak mudah memimpin Republik Grup diawal kariernya.
Setiap memimpin rapat, tak ada yang mau mendengarkan. Hal ini terjadi selama enam bulan.
"Dukungan Pak Adi Sasono membuat saya memutuskan take a lead. Saya buat berbagai cara bahwa ini road map yang akan kita jalankan. Saya janjikan tiga tahun Republika untung," tandas Erick Thohir.
Bisnis Media
Erick Thohir yang mendapatkan gelar master of Business Administration National University of California bersama beberapa rekan semasa kuliahnya mendirikan Mahaka Group.
PT Mahaka Media Tbk didirikan di Jakarta dengan nama PT Abdi Bangsa pada tanggal 28 November 1992.
Mahaka mendirikan Republika, surat kabar pertama bagi komunitas Muslim di Indonesia pada 4 Januari 1993.
Baca juga: Gibran Rakabuming dan Erick Thohir Anjurkan Raffi Ahmad Tak Usah Pikirkan Tudukan TPPU
Erick mendapat bimbingan dari ayahnya, Teddy Thohir serta Jakob Oetama dari Kompas dan Dahlan Iskan dari Jawa Pos.
Seiring pertumbuhan ekonomi dan masyarakat perkotaan, pada tahun 2002 Mahaka Group melebarkan sayapnya dengan mendirikan perusahaan media luar ruang, Mahaka Advertising.
Setelah meluncurkan stasiun televisi Jak TV untuk memperkuat positioning-nya sebagai bisnis yang fokus pada masyarakat perkotaan, pada tahun 2007 Mahaka memperkenalkan radio 98.7 Gen FM dan 101 Jak FM, melakukan rebranding pada radio Hot FM, Mustang FM, Kis FM, dan Most FM, serta penyertaan saham pada PT Radionet Cipta Karya (Prambors FM, Bahana FM, Delta FM, dan FeMale Radio).
Ia juga mendirikan berbagai perusahaan yang bergerak di bidang periklanan, hiburan, serta digital.
Pada tahun 2008, bersama Anindya Bakrie, Erick mendirikan tvOne dan situs berita Vivanews. Pada tahun 2014-2019, ia menjabat sebagai Direktur Utama antv.
Baca juga: Ini Catatan Penting Erick Thohir Kalau Shin Tae-yong Kontraknya Mau Diperpanjang Hingga 2027
Pada tahun 2007 Erick Thohir juga memiliki perusahaan yang menyasar sektor jasa konsultansi creative agency, brand activation, dan penyedia jasa event organizer (EO).
Perusahaan ini bernama PT. Kalyanamitra Adhara Mahardika atau lebih dikenal dengan nama Alive Indonesia.
Berbagai event sudah pernah ditangani Alive Indonesia. Mulai dari New Honda Vario Launching Exhibition, BRI Exhibition, XL Exhibition, hingga launching New Honda CBR. Mahaka Media, Tbk mengakuisisi 80 persen saham Alive! Indonesia senilai Rp. 3,7 miliar
Profil Erick Thohir
Dr. (H.C.) H. Erick Thohir, B.A., M.B.A. (lahir 30 Mei 1970) adalah pengusaha, pengurus olah raga dan dermawan Indonesia.
Ia menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia ke-9 sejak 23 Oktober 2019, di samping menjadi anggota Komite Olimpiade Internasional sejak tahun yang sama.
Sebelumnya ia menjadi Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia antara 2015 dan 2019 serta menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC).
Baca juga: Ketua Umum PSSI Erick Thohir Mengaku Tak Bisa Tolak Bila Shin Tae-yong Ingin Hengkang
Erick juga mengetuai Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2019.
Sejak 16 Februari 2023, ia menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Erick juga menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah sejak 23 Januari 2021.
Sebelum menjadi menteri, berkecimpung dalam pemesanan dan penjualan tiket digital (RajaKarcis.com), dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak di bisnis olahraga dan hiburan, termasuk klub Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Satria Muda Pertamina.
Ia mengakuisisi klub sepak bola dari Italia, yaitu Inter Milan pada November 2013.
Erick Thohir dipercaya sebagai presiden klub hingga 2018.
Bersamaan dengan itu, ia juga memiliki klub sepak bola dari Amerika Serikat, yaitu D.C. United dan juga pernah sebagai pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.
Saat ini ia bersama Anindya Bakrie memiliki saham mayoritas klub sepak bola di Inggris, yaitu Oxford United.
Di samping itu, ia juga ikut memiliki saham di Persis Surakarta sejak 2021. Antara tahun 2009 dan 2019 ia pernah menjadi Wakil Komisaris Utama di Persib Bandung.
Ia juga pernah menjadi manajer Persija Jakarta antara tahun 1997 hingga awal tahun 2000-an.
Sumber: Kompaspedia dan Kementerian BUMN
Nusron Minta Maaf ke Publik soal Pernyataan 'Tanah Nganggur Bisa Diambil Alih Negara' |
![]() |
---|
Terkait Perbuatan Melawan Hukum Dugaan NCD Bodong, Kuasa Hukum PT CMNP Gugat Pemilik Media |
![]() |
---|
Di Tengah Sengketa Ambalat, Prabowo Subianto Singgung Soal Perang |
![]() |
---|
Kisah Kontroversial Bupati Pati yang Bikin Masyarakat Terluka, Malah Tantang Didemo 50.000 Massa |
![]() |
---|
Pulau Galang Dijadikan Presiden Prabowo Pengobatan Warga Palestina, Ini Sejarah dan Kisah Mistis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.