Komunitas

Bangun Kampung Halaman dari Tanah Rantau, Warga Cilacap Bersua di Monas

Putra daerah Cilacap itu menilai, berkumpul dengan orang-orang se-Daerah dapat menjadi obat kangen kampung halaman. 

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy
PERANTAU CILACAP - Perkumpulan perantau asam Cilacap, Jawa Tengah berakhir pekan di Monas, Minggu (12/10/2025). (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy) 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, GAMBIR - Bagi para perantau, rindu kampung halaman kerap hinggap di tengah kesibukan pekerjaan atau rutinitas yang padat.

Bertemu dan bercengkrama dengan kerabat se-daerah dapat menjadi obat kangen kampung halaman. 

Itulah yang dilakukan perkumpulan Perantau Sabilul Huda II, Dusun Cipetir, Desa Sidamulya, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. 

Mereka menikmati akhir pekan untuk berkumpul dan berbagi cerita di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Minggu (12/10/2025).

Baca juga: Di Depan 800 Pelaku UMKM PNM Mekaar Cilacap, Veronica Tan Bilang Perempuan Tulang Ekonomi Keluarga

Tak hanya orang dewasa, anak-anak hingga para remaja turut berkumpul untuk berbagi cerita dan tawa.

Beralaskan terpal biru, mereka berbincang sambil berpikir kontribusi untuk membangun kampung halaman dari tanah rantau. 

Ketua Perantau Sabilul Huda II, Edy menjelaskan, perkumpulan ini sebagai ajang silaturahmi. 

Tak hanya itu, putra daerah Cilacap itu menilai, berkumpul dengan orang-orang se-Daerah dapat menjadi obat kangen kampung halaman. 

“Acara ini memang sebagai ajang silaturahmi,” kata Edy.

Baca juga: Kisah Kali Pertama Gen Z Mudik ke Cilacap Naik Bus di Terminal Lebak Bulus, Angkot di Puncak Distop

Pada kesempatan tersebut, Edy mengajak para perantau untuk berkontribusi membangun kampung halaman. 

Ajang pertemuan tersebut dimanfaatkan untuk bermusyawarah dan berbagi ide untuk membangun kampung halaman tercinta. 

“Kesempatan ini juga digunakan untuk bermasyarakat, apa yang bisa kami berikan kepada kampung halaman,” ungkapnya.

Baca juga: Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Dibangun Tahun 2022, Ridwan Kamil: Peletakan Batu Pertama Februari

Tak hanya omong kosong, para perantau menyisihkan rezekinya untuk menambah biaya operasional madrasah diniah di kampungnya.

“Iuran Rp10 ribu, kas Rp5 ribu, digunakan untuk kegiatan keagamaan di kampung halaman,” ujarnya.

Tak lupa, Edy mengajak seluruh perantau di Jabodetabek untuk berperan aktif dan berkontribusi membangun kampung halaman. (m38)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved