Imlek
Tradisi Imlek Indonesia dengan Tiongkok Ada Perbedaan Ungkap Pakar Budaya FIB UI
Pakar Budaya Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya FIB UI ungkap adanya perbedaan tradisi Imlek Indonesia dengan Tiongkok.
Rahadjeng mengatakan, ritual Imlek terus dilestarikan dari tahun ke tahun, khususnya berkumpul dengan keluarga maupun pulang ke kampung halaman.
Selain mengunjungi sanak-saudara dan kerabat, setiap keluarga akan makan bersama dengan hidangan khas perayaan Musim Semi, pergi ke kelenteng, dan memberikan angpau atau hongbao pada malam Imlek.
Baca juga: UI No 1 di Indonesia, Satu-satunya Kampus di Tanah Air Masuk Top 10 di Asia Tenggara
Tradisi berbagi angpau memang kerap menjadi bagian yang ditunggu-tunggu saat Imlek tiba.
“Angpau atau hongbao berarti ‘amplop merah’. Di atas amplop merah ini kerap dijumpai karakter (huruf) Han yang bermakna ‘Selamat Tahun Baru’, ‘Rezeki yang melimpah’, ‘Keberuntungan’, ‘Kebahagiaan’, dan
sejenisnya.
"Karakter-karakter ini menunjukkan harapan baik dan kemakmuran. Pada umumnya, angpau atau hongbao ini diberikan kepada mereka yang belum menikah dan anak-anak,” ungkap Rahadjeng.
Seperti terlihat dari angpau yang berwarna merah, perayaan Imlek selalu identik dengan warna merah
karena warna tersebut dianggap dapat menghalau kejahatan dan keburukan, serta mendatangkan nasib
baik, kesejahteraan, dan rezeki yang berkelimpahan.
Menurut Rahadjeng, hal ini sesuai dengan mitos adanya gangguan makhluk raksasa jahat bernama nian yang gemar menyantap manusia dan ternak saat musim semi.
Baca juga: Dies Natalis ke-74 UI, Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebut UI Lahirkan Para Pemimpin Bangsa
Nian baru bisa dihalau dengan kain berwarna merah dan petasan yang berbunyi nyaring.
Mitos ini muncul pada masa Dinasti Zhou (1046-256 SM). Dalam mitos ini, konon, ada makhluk
raksasa Nian yang datang ke suatu perkampungan untuk menyantap anak-anak, manusia dewasa, dan
ternak.
Berbagai versi tentang pengusiran Nian dari perkampungan ini muncul.
Salah satunya adalah, ketika Nian datang, seorang penduduk berbaju merah menghadapinya sambil menyalakan petasan dan berhasil membuat Nian lari terbirit-birit ketakutan.
Sejak saat itu, Nian tidak pernah lagi mengganggu perkampungan tersebut.
Imlek Identik dengan Hujan
Perubahan musim selalu menjadi perhatian besar bagi masyarakat Tiongkok.
Meskipun belum dapat dipastikan sejak kapan perayaan musim semi ini dimulai, masyarakat petani tradisional Tiongkok telah terbiasa merayakan panen raya setelah bercocok tanam sejak 1600 tahun SM atau masa Dinasti Shang.
Hadiri Perayaan Imlek Lansia di Depok, Ini Pesan Ketua Matakin Budi Tanuwibowo |
![]() |
---|
Komunitas Sahabat Kecil Gelar Perayaan Imlek bagi Lansia di Depok |
![]() |
---|
Perayaan Tahun Baru Imlek 2025, Vihara Buddha Tidur Bogor Gelar Pemandian Patung Sleeping Buddha |
![]() |
---|
Tahun Baru Imlek 2025, Pertunjukan Barongsai di Margo City Mall Depok Dipadati Pengunjung |
![]() |
---|
Tahun Baru Imlek di Vihara Buddha Dharma & 8 Posat Bogor, Patung Buddha Tidur Jadi Spot Foto Favorit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.