Depok Hari Ini
Minta PMT Balita Stunting Ditunda, Ikravany Hilman: Ini Bukan Soal Bagi Makanan Tetapi Edukasi
Anggota Komisi D DPRD Depok Ikravany Hilman meminta agar program pembagian makanan tambahan bagi balita ini ditunda (postpone) untuk sementara waktu.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CILODONG - Pembagian makanan tambahan bagi balita stunting di Depok menuai polemik di tengah masyarakat.
Warga mempertanyakan berbagai keanehan dari program ini mulai dari menu yang hanya berupa kudapan, kemasan hingga efektivitas program ini menurunkan angka stunting.
Terkait hal ini, anggota Komisi D DPRD Depok Ikravany Hilman meminta agar program ini ditunda (postpone) untuk sementara waktu.
"Program ini adalah program nasional yang diserahkan kepada Pemerintah Kota. Tujuan dari program ini bukan sekedar membagi makanan tetapi memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang gizi dan bagaimana mendapatkannya," kata Ikravany usai Rapat Dengar Pendapat dengan Dinas Kesehatan Kota Depok di Gedung DPRD Depok, Cilodong, Jumat (17/11/2023).
Baca juga: Komisi D DPRD Depok Minta PMT Balita Stunting Ditunda Dulu, Begini Kata Kadinkes Depok
Kalau sekedar bagi makanan, lanjutnya, masyarakat tidak akan tahu kandungan makananan yang diterima dan bagaimana cara membuatnya.
"Dalam petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan, dikatakan bahwa pembagian makanan harus disertai edukasi," papar Ikra.
Menurutnya, apa yang terjadi di Depok adalah warga tidak dipersiapkan untuk memiliki pengetahuan mengolah bahan makanan sekitarnya menjadi makanan bergizi.
"Nanti kita bagi-bagi makanan dengan dana Rp 4,9 miliar. Tetapi setelah itu selesai, warga tidak punya kemampuan mengolah makanan bernutrisi," ucap Ikra.
Baca juga: DPRD Kota Depok Persoalkan Menu Stunting, Rp 18.000 Cuma Dapat Nasi dan Kuah Sop
Ikra menambahkan stunting itu tidak ada kaitannya dengan kemampuan ekonomi.
Pasalnya ada juga kasus stunting di kalangan ekonomi menengah karena kurangnya informasi atau pengetahuan.
"Makanya saya minta tadi program ini ditunda dulu sampai para kader yang membagikannya bisa melakukan edukasi," papar politisi PDI Perjuangan ini.
Dirinya tidak mempermasalahkan kalau menu PMT ini cuma berupa dua nugget atau tempe asalkan para kader yang membagikannya bisa menjelaskan kandungan nutrisinya.
"Kader harus bisa jelaskan bahwa dalam nugget itu di ada ayam, keju serta kandungan proteinnya. Dia harus bisa jelaskan menu itu bagus buat ibu hamil dan anak-anak," imbuh Ikra.
Baca juga: Program PMT Balita Stunting Menuai Protes, Ini Penjelasan Dinas Kesehatan Kota Depok
Kalau menu ini cuma dibagikan begitu saja, kata Ikra, tidak heran kalau warga mempertanyakannya. Apalagi dengan anggaran Rp 18.000.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.