Menu Pencegahan Stunting yang Viral di Depok Ternyata Telan Anggaran hingga Rp4,9 Miliar

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Baru-baru ini, media sosial (Medsos) dihebohkan dengan penampakan menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk pencegahan stunting di Kota Depok.

Pasalnya, makanan yang diperuntukkan untuk menambah gizi balita tersebut hanya berisi dua potong tahu kukus berkuah serta sedikit sawi dan nugget saja.

Usai viral, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok, Mary Liziawati akhirnya memberikan klarifikasi kepada awak media.

Menurut Mary, makanan pencegah stunting yang sempat viral merupakan program PMT Lokal dalam bentuk menu kudapan atau makanan pelengkap.

Baca juga: DPRD Kota Depok Persoalkan Menu Stunting, Rp 18.000 Cuma Dapat Nasi dan Kuah Sop

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menggelontorkan anggaran hingga Rp4,9 miliar untuk program PMT Lokal.

"Tetapi yang dipakai untuk PMT lokal yang sekarang lagi ramai 4,9 miliar," kata Mary di Kantor Pemkot Depok, Kamis (16/11/2023).

Mary menambahkan, Program PMT Lokal dikemas dalam bentuk enam hari menu kudapan dan satu hari makanan lengkap dalam kurun waktu 28 hari.

Baca juga: Guru Besar FKM UI Nilai Pemberian Makanan Tambahan Balita Tidak Efektif Turunkan Angka Stunting

Tiap menu PMT baik kudapan atau makanan lengkap dibanderol dengan harga Rp18 ribu.

"Kalau kita ke penyedianya Rp18 ribu, bagaimana mereka kemudian mengolah Rp18 ribu itu ada pajak, persentase embies, distribusi ke rumah-rumah balita dan untuk kemasan," ungkapnya.

Ada pun sasaran program PMT Lokal sebanyak 9.882 balita setiap harinya dalam kurun waktu 28 hari. 

"Karena ketentuannya dari Kemenkes tidak dibedakan antara kudapan dengan menu lengkap," pungkasnya. (m38)