Pemilu 2024

Nusron Wahid Dukung Prabowo, Yenny Wahid TPN Ganjar, Pengamat: Mereka Profesional Tidak Bawa-bawa NU

Tak hanya itu, Adi juga menyoroti bahkan sebagian besar pengurus dan anggota PBNU terafiliasi partai politik, seperti halnya Nusron Wahid.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti
Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid bakal mengarahkan dukungan Barisan Kader Gus Dur kepada pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Dua pengurus PBNU yakni Yenny Wahid dan Nusron Wahid mendukung dua pasangan calon yang berbeda di ajang PIlpres 2024.

Pengamat politik Adi Prayitno meyakini dua pengurus PBNU yakni Yenny Wahid dan Nusron Wahid mampu menjaga profesionalitas dan integritasnya dalam kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Hal ini terkait keputusan putri Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yaitu Zannuba Ariffah Chafsoh atau lebih dikenal Yenny Wahid yang mendukung paslon bacapres dan bacawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan menduduki posisi Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP). 

Di PBNU, Yenny Wahid menjabat selaku Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU. 

Baca juga: Pengamat Politik UI Nilai Konflik PDIP dan Presiden Jokowi Ciptakan Ketidakstabilan Politik

Adapun Nusron Wahid yang menjabat selaku salah satu Ketua PBNU serta merupakan politikus Partai Golkar masuk dalam tim pemenangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Kemudian, Adi mengatakan, dilatarbelakangi oleh  pernyataan tegas Yenny bahwa tidak pernah membawa-bawa PBNU dalam mendukung Ganjar-Mahfud, seperti yang disampaikan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang berprinsip, NU maupun kepengurusan PBNU tidak boleh dibawa-bawa dalam kontestasi Pemilu 2024.

Adi juga menyoroti posisi dan keputusan serupa yang diambil Nusron Wahid yang menjadi tim pemenangan Prabowo-Gibran. 

Baca juga: Ganjar Prihatin Balihonya di Bali Dicopot Satpol PP Jelang Kunjungan Kerja Presiden Jokowi

"Ya kalau kerja di PBNU pasti profesional. Mereka itu sesuai dengan tupoksinya akan menjalankan semua kerja-kerja politik di PBNU ya, itu nggak bisa dibantah, karena PBNU ini bukan lembaga negara, tapi kan lebih pada civil society sebenarnya, yang memang gerakannya lebih partisipatoris," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, Rabu (1/11/2023).

Menurut Adi, tidak ada tanggung jawab yang melekat pada Yenny Wahid, meski memang masuk ke dalam kepengurusan PBNU.

"Jadi, tidak ada tanggung jawab yang melekat pada setiap anggota ataupun pengurus PBNU yang menuntut mereka itu loyal 100 persen, seperti pembantu presiden atau seperti pejabat negara," ucap Adi.

Baca juga: Yenny Wahid Pilih Dukung Mahfud MD karena Warga NU Tulen dan Dekat dengan Gus Dur

Tak hanya itu, Adi juga menyoroti bahkan sebagian besar pengurus dan anggota PBNU terafiliasi partai politik, seperti halnya Nusron Wahid.

"Kalau yang dimaksud profesional dalam arti dia bekerja maksimal di PBNU, pastinya tidak akan mengganggu apapun. Namun, harus diakui ketika salah satu, bahkan banyak yang jadi pengurus NU, itu jadi bagian dari pengurus partai dan tim pemenangan tertentu ya pastinya akan ada tarikan napas politik," ujar Adi. (m32)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved