Pengmas UI

Heboh Hipertensi Tertinggi di Karimunjawa Gegara Konsumsi Natrium dari Hewan Laut, UI Turun Tangan

Hipertensi tertinggi di Karimunjawa, Kabupaten Jepara gegara konsumsi natrium dari hewan laut, UI turun tangan.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Heboh Hipertensi Tertinggi di Karimunjawa Gegara Konsumsi Natrium dari Hewan Laut, UI Turun Tangan 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, KARIMUNJAWA - Jumlah warga yang mengidap hipertensi di beberapa daerah di Indonesia masih cukup tinggi, termasuk di
Karimunjawa, wilayah kepulauan di Laut Jawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang terkenal dengan
keindahan alamnya.

Pada tahun 2019, hipertensi menjadi penyakit urutan ketiga yang umum diderita masyarakat setempat dengan jumlah 409 pasien.

Evaluasi yang dilakukan Puskesmas Karimunjawa juga menemukan bahwa hipertensi menjadi penyakit yang umum diderita oleh masyarakat Pulau Karimunjawa yang diakibatkan adanya kecenderungan mengonsumsi natrium dari hewan laut.

Baca juga: Mahasiswa S2 Diminta Manfaatkan Fasilitas di UI, Perpustakaan Jadi Pelanggan Terbesar di Indonesia

Pembuluh darah adalah salah satu cara pemberian nutrisi dari ibu kepada janin, sehingga janin dapat
tercukupi kebutuhannya selama dalam kandungan.

Tingginya tekanan darah ibu saat hamil berdampak pada gangguan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya transportasi nutrisi dari ibu kepada janin.

Hal tersebut yang memicu terbatasnya asupan nutrisi yang diterima oleh janin yang merupakan penunjang tumbuh kembang selama di dalam kandungan.

Baca juga: Mau Jadi Universitas Kepolisian Indonesia, Brigjen. Pol. Dr. Bakharuddin Study Banding ke UI

Keterbatasan itu yang menjadi penyebab berat badan anak saat lahir rendah.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa 1 dari 3 orang Indonesia mengidap hipertensi, dan angkanya terus meningkat setiap tahun.

Penyakit tekanan darah tinggi tersebut bahkan disebutnya sebagai “silent killer” karena meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit lainnya yang menyebabkan kematian dan pembiayaan kesehatan yang sangat besar.

Guna merespons tingginya kasus hipertensi pada ibu hamil dan stunting di Karimunjawa, Tim Kepedulian
Masyarakat Universitas Indonesia (Kepmas UI) menyelenggarakan pelatihan pembuatan dan perawatan
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Balai Desa Karimunjawa pada 16 Agustus 2023.

Pelatihan bertajuk “Karimunjawa Sehat Ceria” tersebut ditujukan kepada ibu dengan balita stunting, tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS), kader Posyandu, kader Puskesmas, dan pemerintah setempat.

Baca juga: UI Kerja Sama Pengembangan Startup dan Inovasi, Tapi Korea Selatan Akui Krisis Pertumbuhan Penduduk

Dalam kegiatan pelatihan penanaman TOGA secara hidroponik ini, ibu balita stunting, tim PKK, tim TPPS,
kader Posyandu, kader Puskesmas, dan warga Kecamatan Karimunjawa diberikan penjelasan mengenai cara penanaman, perawatan, pemanfaatan, dan pengolahan TOGA secara hidroponik.

Tim Kepmas UI memberikan penyuluhan sambil memeragakan cara menanam tanaman hidroponik secara langsung kepada para peserta kegiatan.

Sebagian besar peserta pelatihan menuturkan bahwa warga Desa Karimunjawa sudah banyak yang pernah menanam tanaman seperti cabai, jahe, kencur, lengkuas, dan kunyit menggunakan metode penanaman konvensional dengan media tanah.

Hal ini menandakan bahwa warga sudah cukup familiar dengan TOGA.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved