Universitas Indonesia

Tim FMIPA UI Bangun Peta Multidimensi Enam Desa di Sukabumi, Ini Manfaatnya

Mahasiswa FMIPA UI melaksanakan Kuliah Kerja Lapang (KKL) di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, pada 26–31 Oktober 2025.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Hironimus Rama
Dok. Humas UI
PENGABDIAN UI - Pembangunan peta multidimensi oleh mahasiswa FMIPA UI di Sukabumi, Jawa Barat. (Dok: Humas UI)  

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Sebanyak 124 mahasiswa Program Studi Geografi, FMIPA UI, melaksanakan Kuliah Kerja Lapang (KKL) di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, pada 26–31 Oktober 2025.

Kegiatan tahunan ini selain bagian dari kurikulum, juga menjadi bentuk pengabdian masyarakat yang telah dijalankan sejak awal 2000-an. 

Tahun ini, mahasiswa memetakan batas wilayah, menyusun profil desa, dan memverifikasi peta tematik berbasis citra satelit di enam desa: Kertajaya, Cihaur, Loji, Cidadap, Cibuntu, dan Mekarasih.

Baca juga: Bikin Bangga, UI Pimpin Panggung Dunia dalam 2025 World University President’s Forum 

Selama enam hari, mahasiswa melakukan verifikasi peta penggunaan lahan, pengukuran debit aliran dan kualitas air, pemetaan partisipatif, serta wawancara warga untuk memperbarui data spasial dan sosial. 

Kegiatan dibimbing enam dosen dan tiga asisten dosen, termasuk Astrid Damayanti, (koordinator), Kuswantoro, Riza Putera, Revi Hernina, dan Mangapul P. Tambunan, dan Pranda Mulya Putra Garniwa.

Menurut Astrid Damayanti, kegiatan ini dirancang agar mahasiswa memahami penerapan teori geografi di lapangan. 

“Mahasiswa tidak hanya belajar memetakan wilayah, tetapi juga berinteraksi langsung dengan masyarakat dan memahami dinamika ruang secara nyata. Data hasil lapangan ini akan kami serahkan kepada pemerintah desa sebagai bentuk kontribusi akademik,” kata Astrid dalam keterangannya, dikutip Kamis (13/11/2025).

Setiap kelompok mahasiswa bertanggung jawab memetakan satu desa dengan tema berbeda, seperti geologi, geomorfologi, hidrologi, jenis tanah, penggunaan lahan, dan aktivitas manusia. 

Sebelum turun ke lapangan, mahasiswa menyiapkan peta kerja tematik menggunakan perangkat lunak GIS berbasis citra satelit resolusi tinggi.

Desa Cibuntu, misalnya, memiliki luas 1.963 hektar, empat dusun, 4.625 penduduk mayoritas petani, serta potensi pertanian dan perkebunan. 

Mahasiswa menemukan 22 titik sampel batuan sedimen dan lima air terjun, yang menjadi bahan analisis potensi sumber daya alam dan wisata geologi.

Kegiatan KKL tahun ini menghadapi tantangan geografis dan dampak longsor, seperti di beberapa dusun di Desa Mekarasih dan Desa Cibuntu terisolir. 

Selain itu, pengukuran debit air terkendala sungai lebar dan banyak cabang aliran. Selain pertanian, Desa Kertajaya dan Desa Cihaur juga memiliki aktivitas pertambangan, baik yang legal maupun penambangan tanpa izin (PETI), yang selanjutnya dianalisis untuk mengetahui dampaknya terhadap tata ruang dan lingkungan.

Pemetaan batas wilayah yang dilakukan dengan metode partisipatif bersama masyarakat, turut memperjelas struktur tata ruang di tingkat desa dan membantu pemerintah setempat dalam perencanaan pembangunan yang lebih terarah. 

Sumber: Tribun depok
Halaman 1/2
Tags
FMIPA UI
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved