Depok Hari Ini

Keseruan ASN Pemkot Depok Ikut Lomba Ketapel, Hadangan dan Terompah yang Masuk Olahraga Tradisional

Pemkot Depok menggelar lomba Olahraga Tradisional dalam memeringati HUT ke-78 Kemerdekaan RI di Balai Kota Depok.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: dodi hasanuddin
Istimewa
Keseruan ASN Pemkot Depok Ikut Lomba Ketapel, Hadangan dan Terompah yang Masuk Olahraga Tradisional 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Ada yang unik di Lapangan Balai Kota Depok pada Kamis (24/8/2023).

Terlihat unik lantaran sejumlah ASN Pemkot Depok ada yang berkaus putih dan merah berlari kencang menghindari lawan yang menjaganya untuk melewati garis.

Ada yang tertawa dan juga ada yang ngos-ngosan. Tak hanya itu, terdengar teriakan meminta rekannya berlari kencang.

Baca juga: Pemkot Depok Kembangkan Ekonomi Kreatif Bidang Media Arts, Akan Kerja Sama dengan Dunia Pendidikan

Ternyata para ASN Pemkot Depok itu tengah ikut lomba hadangan yang merupakan  Olahraga Tradisional.

Pemkot Depok memang tengah menggelar Lomba Olahraga Tradisional dalam memeringati HUT ke-78 Kemerdekaan RI.

 Dalam lomba tersebut ada tiga cabang olahraga yang dilombakan. Ketiga cabang olahraga itu adalah  Terompah beregu putra dan putri, Hadangan beregu putra serta Ketapel beregu putra.

Baca juga: Pemkot Depok Terus Gencarkan Layanan Perekaman E-KTP di Sekolah, Kini Giliran di SMAN 2 Depok

Ada 71 tim yang menjadi peserta Lomba Olahraga Tradisional tersebut.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris secara resmi membuka Lomba Olahraga Tradisional tersebut.

Idris mengatakan, olahraga tradisional atau permainan tradisional sudah lama dikenal di kalangan masyarakat Indonesia.

Sebab itu, olahraga tradisional bukan sekadar mengukur ketangkasan dan keterampilan, tetapi lebih kepada makna filosofi yang terkandung dalam olahraga ini.

Tujuan dari diadakannya lomba ini, yakni bagaimana olahraga tradisional bukan sekadar kekuatan, namun juga bisa menambah kebugaran.

“YBgaimana kita bisa bersosialisasi dengan budaya di tempat kita, jadi kita juga punya tagline kota berbudaya, setidaknya kita juga harus menghormati budaya-budaya yang berkembang di Indonesia, yang setiap daerah memang ada jenis-jenis olahraga tradisional yang bermacam-macam,” katanya.

“Kalau kita selalu murung, pelit senyum, tidak pernah ketawa nanti kita susah bahagianya, kalau kita tidak bahagia apapun akan menjadi negatif thinking,” tambahnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved