Pembunuhan Mahasiswa UI

Sebelum Membunuh Juniornya, Mahasiswa UI Ditagih Uang Kontarakan, Ngaku Mau Jual Barang Dulu

Menurut keterangan penjaga kontrakan Sunarsih, pelaku merupakan mahasiswa aktif jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya UI.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy
Penampakan kontrakan Altaf, pelaku pembunuhan mahasiswa UI di Jalan Masjid Al Faruq, Kukusan, Beji, Depok. 

Laporan wartawan wartakotalive.com, M Rifqi Ibnumasy

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Altafasalya Ardnika Basya (23) mahasiswa jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya UI ternyata sering menunggak bayar kontrakan.

Hal itu diungkapkan penjaga kontrakan Sunarsih di Wisma Ladika, Jalan Masjid Al Faruq, Kukusan, Beji, Depok.

Altafasalya Ardnika Basya mengaku tega membunuh junior kampusnya Muhammad Naufal Zidan (19) karena ingin menguasai harta korban pada Selasa (2/8/2023) lalu.

Pembunuhan sadis itu dilakukan karenaAltafasalya Ardnika Basya juga sedang membutuhkan banyak uang untuk membayar hutang pinjaman online (pinjol).

Menurut keterangan penjaga kontrakan Sunarsih, pelaku merupakan mahasiswa aktif jurusan Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya UI.

Ia tinggal di sebuah kontrakan bernama Wisma Ladika, Jalan Masjid Al Faruq, Kukusan, Beji, Depok bersama dua rekannya.

Baca juga: Mahasiswa UI Membunuh Juniornya Karena Utang Pinjol, Pengamat: Banyak Kasus Pinjol Membawa Petaka 

“Di rumah itu Altaf bareng temannya yaitu Akbar dan Ivan. Kontrakan Rp 2 juta sebulan, pembayaran per 3 bulan. Jadi Rp 6 juta patungan bertiga,” kata Sunarsih, Minggu (6/7/2023).

Menurut Sunarsih, Altaf sering menunggak bayar kontrakan dibandingkan dengan dua rekannya.

“Kemarin dia yang belum bayar. Kalau dua temannya sudah bayar. Akbar (teman Altaf) sudah bayar Rp 2,3 juta. Dia bilang, sisanya suruh minta ke Altaf Rp 1,2juta,” ungkapnya.

Baca juga: Setelah Membunuh Juniornya, Mahasiswa UI Altafasalya Ardnika Basya Merasa Dibayang-bayangi Korban

Bahkan sebelum ditangkap polisi atas kasus pembunuhan, Sunarsih sempat menagih uang kontrakan kepada pelaku.

“Saya desak Akbar karena saya juga didesak sama yang punya kontrakan. Akbar ngasih Rp 2,3 juta. Saya tagih ke Altaf dia bilang mau jual barang dulu,” ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa UI Terinspirasi Film Narcos untuk Habisi Juniornya, Liat Cara Membunuh di Yotube

Bahkan kepada Sunarsih, pelaku pernah meminta tolong untuk menjualkan handphone miliknya untuk membayar kontrakan.

“Ya saya enggak mau. Nah Kamis dia kasih uang ke saya Rp 1,2 juta. Sebelumnya sudah tiga kali pembayaran ini terlambat terus. Yang hari Kamis kemarin siang dia bayar ngasih uang ke saya,” ujarnya. (m38)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved