Anas Ketum PKN

Partai Kebangkitan Nusantara Jadi yang Termurah dan Termudah Pada Pemilu 2024, Ini Kata Gede Pasek

Menurut Gede Pasek, dirinya menjadi Ketua umum bukanlah dari golongan orang kaya ataupun dari keluarga terpandang

Warta Kota/Alfian Firmansyah
Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pasek Suardika. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta, pada 14-16 Juli 2023 untuk memilih ketua umum baru untuk masa jabatan 2023-2028. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Jakarta, pada 14-16 Juli 2023 untuk memilih ketua umum baru untuk masa jabatan 2023-2028.

Adapun dalam Munaslub hari pertama terlihat hadir Ketua Umum I Gede Pasek Suardika, Wakil Ketua Umum Gerry Habel Hukubun, Sekretaris Jenderal Sri Mulyono dan Bendahara Umum Mirwan Amir.

Dalam sambutannya, Gede Pasek pun mengatakan, bahwa PKN merupakan partai termuda dari 18 Parpol yang terdaftar sebagai peserta Pemilu 2024.

"Terimakasih sudah temani menjadi Ketua umum, PKN menjadi satu-satunya parpol dengan nama Nusantara, dan nama tersebut (Nusantara) diterima dari banyak parpol yang mengajukan nama (Nusantara sebagai nama Parpol)," kata Gede Pasek di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2023).

Baca juga: PKN Dipimpin Anas Urbaningrum Ibarat Kapal Perang, Gede Pasek Bagian Pengatur Mesin

"Langsung bergerak cepat, daerah langsung menyambut," lanjutnya.

Kemudian, Gede Pasek juga menyatakan, bahwa menurutnya PKN menjadi partai termudah menjadi Peserta Pemilu 2024

"PKN satu-satunya mungkin paling termurah lolos menjadi peserta Pemilu 2024," ujar Gede Pasek.

Baca juga: Sabtu Besok, Anas Urbaningrum Beberkan Kasus Korupsi Hambalang dan Pernyataan Soal Gantung di Monas

Menurut Gede Pasek, dirinya menjadi Ketua umum bukanlah dari golongan orang kaya ataupun dari keluarga terpandang.

"Karena menjadi Ketum dari orang biasa aja, bukan orang memiliki duit besar," kata Gede Pasek.

"Masyarakat dibuatkan paradigma menjadi Ketum itu perlu uang besar, padahal yang diperlukan semangat gotong royong untuk membuat partai politik," pungkasnya. (m32)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved