Politik

Hasto Kristiyanto Sebut Spirit Fakir Miskin dan Anak Terlantar Ilhami Gerakan Kepartaian PDIP

Hasto menyebut, pesan yang disampaikan oleh Bung Karno itu menjadi spirit dalam gerak kepartaian

Warta Kota/Alfian Firmansyah
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto usai Ketua DPP PDIP Puan Maharani membacakan 17 poin rekomendasi dalam acara penutupan Rakernas III PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023). 

TRIBUNNEWDEPOK.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menjelaskan soal hasil dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP yang berisi 17 poin rekomendasi eksternal.

Hasto menyebut, angka 17 merupakan angka 'keramat' yang mengandung spirit kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Hal itu disampaikan Hasto usai Ketua DPP PDIP Puan Maharani membacakan 17 poin rekomendasi dalam acara penutupan Rakernas III PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023).
"Demikian tadi rekomendasi eksternal sejumlah 17, ini angka keramat, mengandung spirit 17 Agustus 1945," kata Hasto.
Hasto juga menceritakan, soal pidato Presiden Pertama RI Ir. Soekarno atau Bung Karno sebelum membacakan teks Proklamasi.
"Ketika Bung Karno sebelum membacakan teks Proklamasi beliau mengatakan 'hanya bangsa yang berani meletakkan nasib bangsa di tangan sendiri akan berdiri dengan kuatnya'," ulas Hasto.
Maka dari itu, Hasto menyebut, pesan yang disampaikan oleh Bung Karno itu menjadi spirit dalam gerak kepartaian.
Terutama, dalam mewujudkan tema Rakernas III PDIP yakni Fakir Miskin dan Anak-anak Telantar Dipelihara Oleh Negara.
"Maka spirit inilah, spirit fakir miskin dan anak-anak Telantar dipelihara oleh negara yang mengilhami gerakan kepartaian kita untuk turun ke bawah memenangkan pemilu 2024," jelas Hasto.
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved