Politik
Anies Baswedan Merespon Soal Jokowi yang Tidak Akan Netral Pada Pemilu 2024 dan Isu Penjegalan
Anies berharap ungkapan kekhawatiran itu tak terwujud usai Jokowi bilang akan cawe-cawe
Editor:
Vini Rizki Amelia
Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti
Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan menggelar pertemuan dengan Tim delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di Sekretariat Perubahan, di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023)
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan menggelar pertemuan dengan Tim delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).
Adapun dalam pertemuan tersebut, Anies Baswedan bersama tim 8 merespon pernyataan Presiden RI Jokowi yang bakal cawe-cawe demi bangsa dan negara termasuk soal Pemilu 2024 mendatang.
Arti dari kata cawe-cawe yaitu ikut campur atau mencampuri urusan dalam hal ini urusan kontestasi politik.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengaku banyak menerima ungkapan kekhawatiran usai Presiden Jokowi menyatakan akan cawe-cawe. Ungkapan kekhawatiran itu antara lain penjegalan.
Baca juga: Anak Korban Penculikan di Jonggol Dikembalikan ke Ibu Kandung, Pelaku Sempat Ancam Lakukan Kekerasan
"Jadi merespon pemberitaan yang mengungkapkan bahwa Presiden mengambil sikap untuk akan bersikap tidak netral, dalam kata cawe-cawe semenjak malam sampai dengan tadi siang kami banyak sekali menerima ungkapan, aspirasi dan kekhawatiran," ucap Anies saat konferensi pers di Sekretariat Perubahan, di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Selasa (30/5/2023).
Dirinya turut membeberkan sejumlah ungkapan kekhawatiran yang diterima Anies dan Koalisi Perubahan.
"Ada yang mengungkapkan kekhawatiran penjegalan, ada yang mengungkapkan kekhawatiran kriminalisasi, ada yang kekhawatiran tentang tidak netralnya penyelenggaraan pemilu," tuturnya.
Baca juga: Kabar Kecamatan Tapos Depok, Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono Buka Kongko Keliling FPK di Tapos
"Ada kekhawatiran tentang caleg-caleg yang diperlakukan tidak fair, partai-partai yang dapat perlakuan tidak fair, calon-calon presiden yang dapat perlakukan tidak fair," jelas dia.
"Kemudian potensi terjadinya kecurangan, yang semua itu dikhawatirkan muncul akibat adanya pernyataan bahwa tidak netral dan cawe-cawe," tambah Anies.
Meski demikian, dirinya berharap ungkapan kekhawatiran itu tak terwujud usai Jokowi bilang akan cawe-cawe.
Baca juga: Takut dengan Megawati, Pengamat Menilai Jokowi Lebih Pilih Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar
Semestinya, Pemilu dan Pilpres 2024 berjalan secara netral tanpa ada kecurangan.
"Kami berharap kekhawatiran-khawatiran yang tadi diungkapkan tidak benar. Itu adalah kekhawatiran saja dan dalam kenyataannya pemilu tetap seperti semula, pilpres seperti semula," jelas dia.
"Setiap partai punya hak yang sama mencalonkan, setiap caleg punya hak yang sama kampanye dan mendapatkan perlakukan yang sama. Begitu juga setiap capres memiliki hak yang sama, penyelenggara juga melakukan yang ini dengan fair, baik, dan netral," tutup dia. (m27)
Berita Terkait
Baca Juga
Beroperasi di Kampus UI Depok, Ini Keunggulan dan Cara Menggunakan Sepeda Listrik Beam Rover |
![]() |
---|
Isu Penempatan Sel Istimewa Mario Dandy Dibantah Kepala Rutan Cipinang, Begini Katanya |
![]() |
---|
Pilot Susi Air Masih di Sandera KKB Papua, Panglima TNI Sampaikan Perkembangan Terbaru |
![]() |
---|
Imam Budi Hartono Ketua DPD PKS Kota Depok Daftarkan 50 Bacaleg ke KPUD, 30 Persen Perempuan |
![]() |
---|
Partai Gerindra Optimis Hadapi Pemilu 2024, Yeti Wulandari: Kami Yakin 2024 Prabowo Presiden RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.